Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. ANTARA/Dhoni Setiawan
TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan warga berziarah di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah. Kawasan wisata Gunung Kemukus ramai diperbincangkan setelah diberitakan media televisi Australia yang mengungkap praktek ritual persetubuhan yang bercampur dengan prostitusi. (Baca: Main ke Kemukus, PSK Sarkem Diminta Konsisten)
Ganjar menyatakan boleh-boleh saja melakukan ziarah di sebuah tempat, apalagi tempat itu ada makam leluhur. "Yang tidak boleh adalah praktek prostitusi," kata Ganjar kepada Tempo di Semarang, Ahad, 23 November 2014. Apalagi, kata dia, praktek prostitusi itu diselubungi ritual. "Ini yang tak boleh." (Baca: PHRI: Losmen di Gunung Kemukus Bukan Anggota Kami)
Adapun Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmomo menolak berkomentar tentang ritual persetubuhan sejumlah peziarah di Gunung Kemukus. "Ini masih perlu didalami. Tentu pemberitaan seperti itu ada gunanya, tapi kita tak boleh menelan mentah-mentah," kata Heru, Jumat, 21 November 2014. (Baca: Pengunjung Gunung Kemukus Diprediksi Membeludak)
Wisata ziarah di Gunung Kemukus menjadi pemberitaan media televisi Australia, Special Broadcasting Service (SBS). Dalam program Dateline di SBS One yang berjudul "Sex Mountain", wartawan SBS, Patrick Abboud, bingung melihat praktek ritual persetubuhan di Gunung Kemukus yang bercampur dengan prostitusi. (Baca: Selain Gunung Kemukus, PSK Sarkem ke Parangkusumo)
Di Kemukus terdapat makam Pangeran Samudra dari Kerajaan Demak. Alkisah, pangeran tersebut diminta belajar agama sekaligus mencari anggota keluarganya yang berada di Gunung Lawu. Ketika akan pulang ke Demak, sosok yang kabarnya keturunan Raja Majapahit terakhir tersebut sakit lalu meninggal dan dimakamkan di lokasi yang saat ini menjadi Desa Sumber Lawang. Wisata ziarah ke makam Pangeran Samudra inilah yang diwarnai dengan ritual persetubuhan. (Baca juga: Mayoritas Pengunjung Gunung Kemukus dari Jakarta)
