TNI AU Ingin Perkuat Pengawasan Wilayah Udara

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 23 November 2014 05:19 WIB

Pesawat Sukhoi memberi peringatan kepada pesawat pemerintahan Arab Saudi jenis Gulfstream IV, di wilayah udara Kupang, NTT, 3 November 2014. Pesawat dengan nomer penerbangan HZ-03, terdeteksi radar TNI AU Makassar dan tidak berdokumen lengkap. (dok. Dispen AU)

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Dinas Penerangan TNI Angakatan Udara mengatakan instansinya ingin memperkuat pengamanan wilayah udara Republik Indonesia. Ini terutama dari ancaman pesawat atau pihak asing yang masuk wilayah udara Indonesia tanpa izin.

“Seperti yang sudah kami lakukan akhir-akhir ini tegas memaksa turun pesawat asing tak berijin,” kata Hadi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 21 November 2014. (Baca: TNI AU Akui Pesawat F-5 Tiger Rusak di Halim)

Penguatan kedaulatan dirgantara ini merupakan salah satu bagian dari rencana pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang berkiblat pada poros maritim.

Hadi meyakini kemampuan TNI AU bakal semakin kuat berkat program modernisasi alat utama sistem persenjataan yang dilakukan pemerintah.

Sebagai contoh dalam waktu dekat TNI AU akan mendapatkan emapt unit radar yang masing-masing ditempatkan di Jayapura (papua Barat), Tambolaka (Nusa Tenggara Timur), Singkawang (Kalimantan Barat), dan Ploso (Jawa Timur). (Baca: Usir Pesawat Asing, Berapa Biaya Operasional Sukhoi? )

“Berdasarkan rencana strategis modernisasi alutsista, kami masih akan mendapat delapan radar baru lagi,” kata Hadi. Dengan penambahan ini, mata Angkatan Udara semakin bertambah dan berjangkau luas. Walhasil mampu memantau seluruh wilayah udara Indonesia.

Selain radar, Hadi melanjutkan, TNI AU juga membutuhkan tambahan pesawat tempur untuk senjata utama menjaga kedaulatan dirgantara.

Dalam program modernisasi alutsista tahap pertama, TNI AU bakal mendapatkan tambahan kekuatan berupa 24 unit pesawat F-16 setara blok 52 hibah dari Amerika Serikat.

Saat ini baru lima unit pesawat yang sudah diterima TNI AU. Sesuai rencana pesawat F-16 tersebut akan ditempatkan di Skuadron 16 di Riau.
Tujuannya untuk meningkatkan pengawasan udara bagian Barat Indonesia. Selain itu TNI AU juga akan membangun Skuadron 33 yang berisi pesawat angkut C-130 Hercules hibah dari Australia di Makassar.

“Jadi radar dan pesawat tempur semakin kuat untuk memperkuat pengawasan udara, salah satunya mendeteksi dan menindak masuknya pesawat asing,” kata Hadi.

INDRA WIJAYA






Berita terpopuler lainnya:
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Kaesang Jokowi Mendapat Tepukan Paling Meriah
Setelah Risma, Ahok dan Ganjar Diusik Prostitusi


Berita terkait

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

40 hari lalu

Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

Guru besar dari ITS membuat bahan pelapis antiradar untuk alat pertahanan. Terinspirasi dari armada asing yang mampir ke Indonesia tanpa terdeteksi.

Baca Selengkapnya

Teknologi Radar bakal Dipasang di Mobil, Apa Saja Gunanya?

19 Mei 2023

Teknologi Radar bakal Dipasang di Mobil, Apa Saja Gunanya?

Teknologi radar untuk mendeteksi anak-anak yang tertinggal di mobil panas dan fitur bantuan mengemudi.

Baca Selengkapnya

Perkuat Pertahanan Udara, KSAU akan Perbarui Radar di Markas Satrad 226 Buraen

20 Maret 2023

Perkuat Pertahanan Udara, KSAU akan Perbarui Radar di Markas Satrad 226 Buraen

KSAU Fadjar Prasetyo menyebut radar pemantau yang berada dalam Satrad tersebut merupakan teknologi lawas.

Baca Selengkapnya

TNI AU Rencanakan Pembaruan Teknologi Radar Militer

20 Maret 2023

TNI AU Rencanakan Pembaruan Teknologi Radar Militer

TNI AU berencana mengganti radar-radar tua yang masih beroperasi hingga saat ini.

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Kapal Induk AS, USS Ronald Reagan yang Berlabuh di Korea Selatan

26 September 2022

Spesifikasi Kapal Induk AS, USS Ronald Reagan yang Berlabuh di Korea Selatan

Kapal induk AS bertenaga nuklir USS Ronald Reagan milik Amerika Serikat merapat di pelabuhan Busan, Korea Selatan. Apa keistimewaannya?

Baca Selengkapnya

Rudal Amerika di Jet Tempur Ukraina, Kecurigaan Itu Dibuktikan Netizen

12 September 2022

Rudal Amerika di Jet Tempur Ukraina, Kecurigaan Itu Dibuktikan Netizen

Amerika tak pernah melaporkan secara resmi telah menyuplai Ukraina dengan rudal-rudal AGM-88 HARM untuk melawan Rusia.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Kembangkan Radar Jarak Jauh dengan Biaya Murah

28 Juli 2022

Mahasiswa ITS Kembangkan Radar Jarak Jauh dengan Biaya Murah

Mahasiswa dari program studi S3 Teknik Elektro ITS berhasil meraih gelar doktor lewat penelitiannya mengenai radar jarak jauh dengan biaya murah.

Baca Selengkapnya

Aneka Fungsi Radar Karya Josaphat, Bisa Lacak Teroris di Hutan

4 Juli 2022

Aneka Fungsi Radar Karya Josaphat, Bisa Lacak Teroris di Hutan

Pemanfaatan teknologi radar Josaphat sangat luas, termasuk untuk melacak teroris.

Baca Selengkapnya

Riset Alat WaveXRadar, Cara Baru Survei Batimetri di Wilayah Pantai

2 Juli 2022

Riset Alat WaveXRadar, Cara Baru Survei Batimetri di Wilayah Pantai

WaveXRadar berbeda dari echo sounder karena hanya mengukur berdasarkan gelombang dari ombak di permukaan. Risetnya didanai LPDP.

Baca Selengkapnya

Denmark dan Kepulauan Faroe Pasang Radar Mata-mata

12 Juni 2022

Denmark dan Kepulauan Faroe Pasang Radar Mata-mata

Denmark dan Kepulauan Faroe setuju untuk memasang radar mata-mata untuk mengawasi wilayah Atlantik Utara.

Baca Selengkapnya