TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Jawa Tengah optimistis pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, bisa dimulai tahun depan.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono mengatakan pembangkit itu dibangun konsorsium pengusaha swasta dari Indonesia dan Cina. “PLTU berkekuatan 5 x 1.000 megawatt ini akan melayani kawasan industri baru di Desa Bunton,” kata Teguh di Semarang, Jumat, 21 November 2014.

PT Jawa Energi Baru, nama konsorsium itu, bakal menanamkan investasi senilai Rp 92 triliun. Pembangunan PLTU diprediksi memakan waktu empat tahun dengan melewati dua tahap. Pembangunan tahap pertama menghasilkan listrik 2.000 megawatt, sementara tahap kedua 3.000 megawatt.

Karena PLTU ini lebih banyak digunakan untuk keperluan industri, izin pembangunan diproses sebagai penanaman modal asing oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. “Izinnya sudah keluar,” kata Teguh.

Adapun izin penetapan wilayah usaha, penyediaan usaha listrik, serta lingkungan masih dalam proses.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menyiapkan lokasi pembangunan yang terdiri atas lahan milik TNI Angkatan Darat, Pemerintah Provinsi, dan warga. "Tanah warga hanya 15 hektare,” kata Teguh. Mekanisme penggantian lahan milik pemerintah, Teguh melanjutkan, belum diputuskan. "Pakai sistem sewa atau ruislag (tukar guling)."

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menerima tim dari pemerintah Cilacap untuk membicarakan rencana pembangunan PLTU ini. “Saya juga sudah membentuk tim kecil,” kata Ganjar. Jika lokasi, investor, uang, dan teknologi sudah siap, Ganjar akan melapor kepada pemerintah pusat.

ROFIUDDIN

Baca juga:
Deklarasi KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo
Alasan Jokowi Pakai Pesawat Ekonomi ke Wisuda Anak
Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung
Begini Jawaban Jokowi Atas Upaya Interpelasi DPR
3 Dosa Jokowi Saat Pilih Jaksa Agung Prasetyo