Prasetyo Jaksa Agung, Blunder Kedua Jokowi

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 21 November 2014 07:47 WIB

H.M Prasetyo. www.wikidpr.org

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Bidang Politik Indonesia Corruption Watch Donal Faris menganggap pemilihan H.M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung yang baru merupakan blunder kedua Presiden Joko Widodo. Alasannya, Prasetyo adalah figur Partai NasDem yang rawan diintervensi dan integritasnya patut dipertanyakan. (Baca: Jaksa Prasetyo Ngantor, Apa Agendanya Hari Ini?)

"Blunder pertama Jokowi ketika memilih orang partai untuk mengisi posisi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Yasonna Laoly). Sekarang ia memilih orang partai lagi," kata Donal ketika diwawancarai Tempo di kantor ICW, Jakarta, Kamis, 20 November 2014. (Prasetyo, Politikus NasDem Calon Jaksa Agung)

Dalam susunan Kabinet Kerja yang diumumkan pada 26 Oktober 2014, Jokowi memilih Yasonna, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sebagai Menteri Hukum dan HAM. Guru besar politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Ikrar Nusa Bhakti mengatakan Yasonna juga terindikasi terlibat dalam kasus kecurangan pemilu di Nias Selatan, Sumatera Utara. (Baca: Alasan Jokowi Pilih Prasetyo Jadi Jaksa Agung)

Sebelum Prasetyo terpilih, ada beberapa nama yang dicalonkan. Mereka di antaranya Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf, Pelaksana Tugas Jaksa Agung Andhi Nirwanto, serta Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono.

Prasetyo, sebelum menjadi politikus NasDem, adalah jaksa juga. Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, tahun 1947 itu sempat menjadi Jaksa Agung Muda Pidana Umum hingga pensiun pada 2006. Ia menjadi anggota DPR dari Fraksi NasDem per tahun 2014, sebelum harus undur diri karena dipilih sebagai Jaksa Agung. (Baca: Jokowi Tunjuk Politikus NasDem Jadi Jaksa Agung)

Donal menjelaskan bahwa Jokowi juga sudah melakukan banyak kesalahan selain blunder. Salah satunya terjadi pada awal pencarian calon, yakni ketika Jokowi meminta nama calon Jaksa Agung dari partai. Menurut Donal, seharusnya Jokowi tidak meminta nama calon untuk posisi itu kepada partai. (Baca: Tantangan Jaksa Agung Baru, Berantas Mafia)

Prasetyo mengakui penunjukan dirinya sebagai Jaksa Agung dilakukan secara mendadak. Ia mengklaim baru diberi kabar ihwal penunjukannya secara resmi pada Kamis pagi, 20 November 2014. "Bisa ditafsirkan sendirilah mendadak atau tidak," kata Prasetyo di kompleks Istana Negara.

ISTMAN M.P.





Berita Terpopuler
Deklarasi KMP: Turunkan Jokowi, Ganti Prabowo
Bentrok TNI Vs Polri, Peluru di Dada Korban Lebur
Faisal Basri: Kenapa Tak Beli Minyak Timor Leste?
Bentrok TNI Vs Polri di Batam, Warga Jadi Tameng
Politikus NasDem Jadi Jaksa Agung, Aktivis Berduka

Berita terkait

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

13 Oktober 2023

Kilas Balik 7 Tahun Jokowi Perintah Jaksa Agung Usut Kembali Kematian Munir, Apa Hasilnya?

Pada 13 Oktober 2016, Jokowi meminta Jaksa Agung kembali mengusut kasus pelanggaran HAM Munir Said Thalib. Berikut kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

26 Februari 2020

Kejaksaan Agung Deteksi Aset Tersangka Jiwasraya di 10 Negara

Untuk melacak keberadaan aset tersangka Jiwasraya di luar negeri, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

26 Februari 2020

Benny Tjokro Sebut Saham Hanson di Jiwasraya Cuma 2 Persen

Benny Tjokrosaputro mengatakan saham emitennya, yakni PT Hanson Internasional Tbk., di Jiwasraya tak sampai 2 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

26 Februari 2020

Kasus Jiwasraya, 18 Saksi dari Perbankan Diperiksa Kejagung

Ini daftar perbankan yang ikut diperiksa Kejagung dalam kasus Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

24 Februari 2020

Kejaksaan Agung Batal Umumkan Pemeriksaan Berkas Kasus Paniai

Kejaksaan Agung masih akan mendalami berkas kasus Paniai yang telah dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat oleh Komnas HAM itu.

Baca Selengkapnya

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

24 Februari 2020

Merasa Difitnah, Benny Tjokro Laporkan Bos Jiwasraya ke Polisi

Keterangan bos Jiwasraya di DPR yang dipersoalkan ihwal kerugian perusahaan pelat merah Rp 13 triliun semuanya saham dari proyek milik Benny Tjokro.

Baca Selengkapnya