Universitas Terbuka di Kanada Digemari Kaum Miskin

Reporter

Rabu, 19 November 2014 22:20 WIB

Gedung Wisma Universitas Terbuka, Pondok Cabe. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Nusa Dua - Para pimpinan Universitas Terbuka alias Open University dari 43 di Asia, Australia, Eropa, dan Amerika kini bertemu di Nusa Dua, Bali, dalam serangkaian kegiatan tahunan The Presiden Summit on Open Education. Konferensi ini akan merumuskan strategi yang tepat dalam memajukan model pendidikan.

"Pada forum ini, peserta bisa berbagi pengalaman dan melakukan pertukaran pengetahuan sesuai dengan kondisi negara masing-masing," kata Rektor Universitas Terbuka Tian Belawati yang menjadi ketua panitia, seusai acara pembukaan, Rabu, 19 November 2014.

Menurut dia, memang tidak akan ada standar yang sama antarsetiap negara karena kondisinya yang berbeda-beda. Meski umumnya disukai oleh kalangan pekerja di Kanada, misalnya, UT merupakan jenis pendidikan tingggi yang menjangkau kalangan miskin dalam komunitas-komunitas kecil. Adapun di Afrika Selatan, alumnus UT lebih disukai karena lebih mandiri dalam bekerja sebagai kelanjutan dari kemandirian mereka saat belajar.

Dia mengharapkan peserta akan menyatukan pandangan mengenai berbagai masalah global yang dihadapi model pendidikan semacam ini. "Kami juga mencari pola kerja sama di antara lembaga pendidikan, sehingga dapat menjadi pendidikan yang berkelanjutan," ujarnya.

Sementara itu, Alan Tait dari The Open University United Kingdom menyatakan prinsip pembelajaran melalui UT masih akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Sebagai model UT yang tertua di dunia, pihaknya telah mengembangkan pengajaran melalui radio, televisi, dan Internet.

Keberadaan pengajaran seperti ini memberi akses pendidikan yang lebih luas kepada para pekerja hingga ibu rumah tangga. Secara kelembagaan, hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi untuk tetap menjaga kualitas dalam kondisi yang lebih rumit daripada memberi pelajaran kepada para mahasiswa secara umum.

Sementara itu, Direktur Kelembagaan dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Illa Saila menyatakan saat ini sedang dilakukan penataan kembali di Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset. "Kami berharap tidak akan perubahan mendasar di mana UT menjadi unggulan dalam meningkatkan akses masyarakat ke pendidikan tinggi," ujarnya.

Pemerintah sebelumnya juga telah menegaskan bahwa UT merupakan satu-satunya universitas yang mendapat izin untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi jarak jauh. "Kalau ada pihak lain yang mengajukan, akan ditolak," katanya. Jumlah mahasiswa UT di Indonesia mencapai 500 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia. Kualitas alumnusnya tak kalah kompeten dengan lulusan mahasiswa pada umumnya serta tersebar dalam berbagai profesi dan pekerjaan.

ROFIQI HASAN

Berita Lain
BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi
Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna
Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong
Ibas Bandingkan Kenaikan BBM Era SBY dan Jokowi

Berita terkait

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

8 Juni 2022

Penyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun

Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

8 Juni 2022

Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta

Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.

Baca Selengkapnya

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

6 Juni 2022

Penggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget

Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

6 Juni 2022

Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang

Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya

Kementerian Riset Gelar Startup Summit di JIExpo pada 10 April

6 April 2019

Kementerian Riset Gelar Startup Summit di JIExpo pada 10 April

Acara yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, tersebut bakal dihadiri sekitar 5.000 startup.

Baca Selengkapnya

1.200 Lebih Startup Jadi Binaan Kementerian Riset

1 April 2019

1.200 Lebih Startup Jadi Binaan Kementerian Riset

Menteri Mohamad Nasir mengatakan startup tersebut berawal dari riset, yang setiap tahun mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya