Organda Jatim Serukan Angkutan Umum Mogok Total  

Reporter

Selasa, 18 November 2014 19:36 WIB

Sepasang pemudik berdiri di depan bus di Terminal Purabaya, Surabaya (28/08). UPT Terminal Purabaya menyediakan 1638 armada bus antar kota untuk melayani warga yang melakukan tradisi mudik. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Seluruh angkutan umum di Jawa Timur akan melakukan mogok sehari menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi itu dilakukan pada Rabu, 18 November 2014, mulai pukul 00.00 WIB. "Kami akan stop operasi sehari, sebagai shock therapy saja," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur H.B. Mustafa kepada Tempo di kantornya, Selasa, 18 November 2014.

Mustafa mengatakan aksi mogok itu untuk memberikan peringatan kepada pemerintah. Sebelumnya, pengurus pusat Organda sempat melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan pada tiga pekan lalu. Dalam audiensi itu, ketiga menteri memberlakukan warning kepada Organda agar tidak menaikkan tarif angkutan hingga tiga bulan setelah harga bahan bakar minyak bersubsidi naik. "Alasannya supaya tidak mengganggu inflasi," ujar Mustafa.

Permintan itu dinilai Organda terlalu memberatkan. Sebab, kenaikan harga bahan bakar otomatis mendongkrak kenaikan harga operasional angkutan. Di antaranya harga ban, suku cadang, dan upah pengemudi. "Kalau nggak boleh naik, kami nggak bisa jalan. Kalau naik, kasihan masyarakat," kata dia. (Baca berita terkait: BBM Naik, Organda Berencana Mogok Beroperasi)

Dengan kenaikan harga bahan bakar 30 persen, idealnya tarif angkutan naik minimum 40 persen. Menurut Mustafa, kenaikan tarif itu pun belum bisa menutupi kerugian yang dialami angkutan. Apalagi load factor atau muat penumpang angkutan rata-rata kurang dari 50 persen.

Karena itu, aksi mogok sehari diharapkan bisa membuat pemerintah lebih berpihak kepada Organda. Kalaupun dilarang menaikkan tarif, Mustafa berharap pemerintah mau memberikan subsidi minimal Rp 2.000 sesuai besaran kenaikan harga bahan bakar. "Entah gimana caranya, mungkin dikasih kartu chip atau apa."

Kendati belum memperhitungkan secara rinci kerugian yang ditimbulkan dari kenaikan harga bahan bakar, tapi Musfata memperkirakan setiap angkutan bakal merugi ratusan ribu rupiah dalam sehari. Hal itu didasarkan pada perhitungan kebutuhan bahan bakar per hari, yaitu Rp 2.000 kali 150 liter untuk bus dan Rp 2.000 kali 15 liter untuk angkutan kota. (Baca juga: Organda DKI: Tarif Angkutan Umum Naik 30-35 Persen)

Data Organda Jawa Timur menyebutkan saat ini ada sekitar 7 ribu bus angkutan kota dalam provinsi dan angkutan kota antar-provinsi, 8.600 angkutan pelabuhan dan 40 ribu angkutan kota. Menurut Mustafa, hampir semuanya menyatakan setuju melakukan mogok. Meski demikian, instruksi mogok hanya bersifat imbauan dan bukan kewajiban.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita Terpopuler:
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah
Harga Premium Kini Rp 8.500, Solar Rp 7.500
Beda Jokowi dan SBY dalam Umumkan Kenaikan BBM

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

50 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya