TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membekukan pelaksanaan program KTP elektronik karena ada indikasi pemalsuan. Kementerian menemukan beberapa kartu e-KTP palsu beredar di masyarakat. "Hologramnya asli, bisa terbaca. Tapi itu palsu," kata Tjahjo di Istana Negara, Senin, 17 November 2014.
Tjahjo menyatakan proyek e-KTP akan dihentikan selama dua bulan. Pemerintah akan melakukan update data dan evaluasi terhadap proyek yang terbukti rentan pemalsuan dan kebocoran informasi. "Data kependudukan itu rahasia negara. Hak warga yang harus dijamin pemerintah," kata dia. (Baca: Komisi Informasi Setuju Moratorium Pengadaan e-KTP)
Tjahjo menyatakan mulai menemukan berbagai kejanggalan dalam proyek e-KTP sejak menjabat menteri dalam Kabinet Kerja. Salah satu masalah yang ditemukan adalah server seluruh data e-KTP yang berada di luar negeri. (Baca: Menteri Tjahjo: Masalah E-KTP, Basis Datanya Ganda)
"Kami masih pastikan di mana server itu berada. Sekarang masih simpang siur," kata dia. Soal hologram palsu, menurut dia, ditemukan dua pabrik penghasilnya di Cina dan Prancis. Akan tetapi, Tjahjo belum mengetahui alasan atau modus yang jadi dasar pemalsuan data tersebut. (Baca: Moratorium e-KTP, Perekaman Data Jalan Terus)
Kementerian akan menggelar rapat dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum Keamanan, Kepolisian, dan Badan Intelijen Nasional untuk mengungkap kasus pemalsuan. Pembekuan proyek menjadi penting karena dalam satu hari ada 15 ribu warga yang mesti memperoleh e-KTP. "Kami belum bawa ke rapat dengan Presiden karena masih mengumpulkan data," kata Tjahjo.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terpopuler:
Faisal Basri Jadi Ketua Tim Pembasmi Mafia Migas
SBY Minta Kader Demokrat Loyal ke Jokowi
NU Halalkan Aborsi Janin Hasil Perkosaan
Gubernur Ganjar Khawatir Banyak Kades Dipenjara
Menteri Susi Akui Dipilih Jokowi Karena Gila
Berita terkait
Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?
13 hari lalu
Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.
Baca SelengkapnyaDukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda
16 hari lalu
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini
Baca SelengkapnyaIrjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar
53 hari lalu
Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali
Baca SelengkapnyaAHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil
59 hari lalu
Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.
Baca SelengkapnyaMendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa
28 Februari 2024
Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan
Baca SelengkapnyaPemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP
26 Februari 2024
Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKorupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun
22 Februari 2024
Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan
Baca SelengkapnyaStafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula
7 Februari 2024
Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku
23 Desember 2023
Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.
Baca SelengkapnyaTidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main
20 November 2023
"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.
Baca Selengkapnya