Kompolnas: Seragam Loreng Brimob Simbol Kemunduran

Reporter

Editor

Anton William

Senin, 17 November 2014 12:55 WIB

Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan diangkat para anggota Brimob usai bernyanyi diiringi biola oleh Rismawanda, di acara Hut Ke 69 Korps Brimob Polri di Mako Sat Brimob Polda Jabar, Sumedang, Jabar, 14 November 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Hamidah Abdurrahman, menilai penggunaan kembali seragam loreng oleh Korps Brigade Mobil sebagai kemunduran bagi kepolisian. Sebab, katanya, polisi masih menjalani reformasi yang di antaranya berupaya menghilangkan karakteristik militer seusai pemisahan Polri dan Tentara Nasional Indonesia.

"Tapi mengapa sekarang diberikan lagi atribut yang identik dengan seragam militer?" kata Hamidah saat dihubungi, Senin, 17 November 2014.

Jumat pekan lalu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman meresmikan penggunaan kembali seragam loreng Brimob pada hari ulang tahun Brimob ke-69 di Depok, Jawa Barat. Motif seragam itu pernah dikenakan pasukan Brimob saat mengikuti Operasi Mandala pada 1962. Seiring pemisahan Polri dan TNI pascareformasi, loreng pelopor atau loreng "darah mengering" berwarna dasar hijau dipadu loreng berwarna hitam, putih, dan kuning itu dilarang karena mengukuhkan polisi sebagai kekuatan sipil yang dipersenjatai. (Baca: Ultah ke-69, Brimob Kini Pakai Seragam Loreng)

Menurut Hamidah, ada kekhawatiran penggunaan seragam loreng akan tumpang tindih dengan identitas TNI. Sebab, dia menambahkan, rekam jejak anggota Brimob tak jarang bergesekan dengan masyarakat. "Takutnya ada stigma masyarakat bila tentara membuat onar, padahal itu Brimob yang mengenakan seragam loreng," ujarnya. (Baca juga: Tumpas Teroris, Brimob Bakal Kenakan Baju Loreng)

Kompolnas, kata Hamidah, segera berdiskusi dengan Kapolri ihwal pemakaian kembali seragam loreng di institusi Polri. Menurut dia, bila belum terlambat Kapolri bisa mencabut aturan tersebut dan melarang penggunaan atribut loreng bagi polisi. Bila tidak bisa dicabut, Hamidah menambahkan, perlu dibuat aturan turunan yang sifatnya detail soal pemakaian seragam tersebut. "Misalnya aturan wilayah penggunaan, jenis operasi khusus, dan lama pemakaian seragam loreng harus tegas tecantum," katanya. (Baca juga: Kapolri: Brimob Wajib Berseragam Loreng)

RAYMUNDUS RIKANG

Terpopuler
NU Halalkan Aborsi Janin Hasil Perkosaan
Gubernur Ganjar Khawatir Banyak Kades Dipenjara
Jokowi Bahas Industri Pertahanan dengan Merkel
Kasus Sabu Unhas, Nilam Izin Kuliah Sebelum Ditangkap

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya