Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). ANTARAA/Seno S.
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyetujui wacana pengosongan kolom agama di kartu tanda penduduk (KTP). Menurut dia, ini diperbolehkan bagi penduduk yang agamanya tak diakui negara. "Bagi mereka yang agamanya tidak termasuk pada enam agama yang diakui negara, maka boleh dikosongkan," kata Ma'ruf saat ditemui di kantornya, Kamis, 13 November 2014.
Ketentuan pengosongan tersebut, kata Ma'ruf, diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Administrasi Negara. Pemeluk enam agama yang diakui negara harus mengisi kolom agama di KTP. (Baca: Soal KolomAgama KTP, Ahok Sarankan Tiru Malaysia)
Enam agama yang diakui negara yakni Islam, Kristen, Buddha, Katolik, Hindu, dan Khonghucu. Menurut dia, bagi pendudukan yang agama atau kepercayaannya tidak termasuk dalam enam agama tersebut, datanya tetap dicatat dalam database kependudukan. (Baca: Akademikus: Negara Mesti Mengakui Agama Lokal)
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengatakan warga negara yang tidak menganut enam agama resmi pemerintah boleh mengosongkan kolom agama dalam KTP. Pernyataan ini kemudian memicu perdebatan, karena Tjahjo dianggap hendak menghapus kolom agama di KTP. (Baca: Kontroversi Agama di KTP Bisa Jadi Bola Politik)
Menurut Ma'ruf, tak masalah jika kolom agama itu dikosongkan. Justru menjadi masalah jika kolom tersebut dihilangkan atau menambahkan agama baru maupun kolom aliran kepercayaan. "Itu justru yang menyalahi aturan. Kepercayaan itu kan bukan agama," kata Ma'ruf. (Baca: Pengosongan KolomAgama Bukan Solusi buat Baha'i)
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.