Kapal nelayan asal Thailand ditahan di dermaga PSDKP, Pulau Setoko, Batam, 3 November 2014. ANTARA/Joko Sulistyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan dengan mudahnya pemberian izin kapal tangkap dan banyaknya kapal ilegal yang beredar di laut Indonesia, menyebabkan kebocoran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tengah laut.
Menurut Susi, banyak kapal penangkapan ikan berbendera asing yang melakukan pengisian BBM di perairan Indonesia. "Dari total subdisi yang mencapai Rp 300 triliun, saya yakin Rp 150 triliun yang hilang di laut," ujar dia di kantornya, Selasa, 11 November 2014. (Baca: Menteri Susi: SubsidiBBM Sumber Maksiat)
Selain itu, kata Susi, hanya Indonesia yang masih mengizinkan kapal asing menangkap ikan di perairannya. Kebijakan itu dianggap keliru karena merugikan Indonesia dari segi hasil laut dan BBM bersubsidi. (Baca: Pertamina Buat 10 SPDN Bergerak untuk BBM Nelayan)
Susi mencontohkan kapal asing yang mengisi BBM di perairan Indonesia, yaitu Tiongkok. Menurut dia, kapal itu mengisi BBM di tengah laut dengan BBM bersubsidi. "Padahal, nelayan di Pangandaran saja tidak pernah dapat BBM bersubsidi," ujar Susi. (Baca: Pertamina Bangun Kartu BBMSubsidi Khusus Nelayan)