Gunung Kidul Terancam Longsor Jalur Utara dan Tengah

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 11 November 2014 20:00 WIB

Warga dusun Mrica mengambil air di Telaga Tritis, Desa Mrico, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (7/9). Musim kemarau panjang telah membuat 156 telaga di Kabupaten Gunungkidul kering dan mengakibatkan krisis pasokan air bersih bagi warga Gunungkidul. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul menyiapkan 20 titik relokasi untuk menghadapi potensi bencana longsor yang masih menjadi ancaman utama tiap musim penghujan. "Terutama di wilayah jalur utara dan tengah, yang lebih rawan longsor awal November ini," ujar Staf Seksi Kesiapsiagaan BPBD Gunung Kidul Suharto, Selasa 11 November 2014.

Jalur utara dan tengah Gunung Kidul menjadi wilayah yang dinilai lebih rawan longsor akibat intensitas hujan di kawasan itu dibanding kawasan selatan atau arah pesisir. Ada empat kecamatan di bagian utara dan tengah yang kini dimonitor ketat sekitar 15 personil BPBD dari pagi hingga petang secara bergantian.

Kecamatan yang diawasi rawan longsor antara lain Gedangsari, Ngawen, Ponjong, dan Semin. Kecamatan itu tempat hilir mudik terpadat warga karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. "Jika terjadi hujan deras di empat titik rawan itu warga diharapkan mau mengalah, menunggu reda atau lewat jalur lain yang lebih aman," kata dia. Kawasan di jalur selatan yakni Purwosari yang menghubungkan dengan jalur wisata seperti Pantai Baron relatif lebih aman dari potensi longsor karena hujan tidak intensif hingga awal pekan ini.

Dalam waktu tiga hari terakhir, dua rumah warga di Kecamatan Semin dan Ngawen roboh dan rata dengan tanah usai disapu angin kencang sebelum hujan deras. Pada Ahad pekan lalu, seorang warga Ngawen terpaksa dirawat setelah disambar petir saat hendak ke ladang siang hari. "Yang juga perlu diwaspadai potensi bencana primer, saat penghujan seperti angin kencang," kata Suharto.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Slamet Supriyadi menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD setempat bila sewaktu-waktu terjadi darurat bencana dan butuh pengerjaan fisik secara cepat. "Dana on call untuk kedaruratan bencana sudah siap, jadi tak masalah jika sewaktu-waktu ada laporan untuk pengerjaan fisik yang dibutuhkan," kata dia.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum pun menjanjikan penanggulangan bencana akan jadi sektor yang diutamakan meskipun proyek fisik lain tetap berjalan sesuai rencana Daftar Plafon Anggaran.

Staf Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta Indah Retno Wulan sebelumnya menuturkan sebaran hujan di Gunung Kidul sisi utara dan selata bisa berbeda. "Untuk sisi utara dasarian pertama November, tapi sisi selatan bisa dasarian kedua atau ketiga," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

10 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

46 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya