Pemerintah Bangka-Belitung Dilaporkan ke KPK

Reporter

Selasa, 11 November 2014 12:11 WIB

TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Pengusaha travel PT Sriwijaya Media Convexs (SMC), Anelia, secara resmi melaporkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laporan terkait hutang Pemprov Bangka Belitung senilai Rp 2,1 miliar untuk biaya perjalanan dinas Gubernur Bangka Belitung ke Jerman dan kegiatan Bangka Belitung Festival (BBF) di Tanjung Pandan pada tahun 2013 lalu.

Laporan juga disampaikan kepada Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung dan Kejaksaan Agung. "Pemprov Bangka Belitung tidak punya itikad baik untuk melunasi hutangnya,” ujar Anelia kepada Tempo, Selasa, 11 November 2014.

Menurut Anelia, dari biaya perjalanan dinas gubernur seniai Rp 380 juta, baru dikembalikan Rp 50 juta melalui pengusaha yang bernama Mahmud Tjen. Sedangkan biaya kegiatan BBF yang digelar di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, 18-20 Mei 2013 lalu, belum dibayar sama sekali.

Anelia menjelaskan, dirinya sudah menggelar pertemuan untuk membahas masalah tersebut, termasuk dengan Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung, Tajuddin. Namun sampai saat ini belum ada titik temu.

Anelia justru menilai aneh pernyataan yang dikemukakan oleh mantan Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung, Yan Megawandi. Menurut Anelia, Yan Megawandi Masa menyebutkan bahwa berkas penunjukan perusahaan Anelia sebagai penyelenggara kegiatan BBF, asli tapi palsu.

<!--more-->
Anelia menegaskan, berkas penunjukannya sebagai pelaksana kegiatan tersebut adalah asli dan tidak ada keganjilan. Bahkan sudah ditandatangani oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya, yakni almarhum Eko Maulana Ali. “Kalau dia masih bilang berkas saya asli tapi palsu, Yan Megawandi akan saya tuntut," ujar Anelia.

Menurut Anelia, kalau berkas penunjukan perusahaannya sebagai penyelenggara kegiatan BBF palsu, tidak mungkin anggaran kegiatan itu masuk dalam rencana kerja anggaran (RKA) Dinas Pariwisata.

Menanggapi laporan Anelia, Sekretaris Daerah Pemprov Bangka Belitung, Syahruddin, mengatakan seharusnya masalah itu diselesaikan di tingkat daerah, tanpa harus melaporkannya secara hukum. Kendati demikian Pemprov Bangka Belitung siap menghadapinya. "Karena sudah dilaporkan, akan kami hadapi. Sebagai warga negara yang baik, tentu kami patuh pada peraturan hukum yang berlaku,” katanya.

Syahruddin menambahkan bahwa Pemprov Bangka Belitung siap melunasi hutang tersebut apabila PT SMC memiliki bukti yang cukup. "Kalau memang kami berhutang, wajib kami lunasi. Tapi harus ada rinciannya,” tuturnya.

SERVIO MARANDA

Berita lain:

Jokowi Jadi Primadona di APEC
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia

Berita terkait

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

25 hari lalu

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

53 hari lalu

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

Jubir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, yakin utang pemerintah mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024 masih tergolong aman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

56 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

57 hari lalu

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

NASA dalam foto satelitnya menyoroti deforestasi yang terjadi di IKN.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

58 hari lalu

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

Utang pemerintah di era Jokowi menembus rekor tertinggi, mencapai Rp 8.253,09 triliun per Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

58 hari lalu

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

58 hari lalu

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

58 hari lalu

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 29 Februari 2024 dimulai dari sumber pos anggaran untuk membiayai program makan siang gratis pada 2025.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Naik jadi Rp 8.253 Triliun, Ekonom: Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta

58 hari lalu

Utang Pemerintah Naik jadi Rp 8.253 Triliun, Ekonom: Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta

Ekonom Celios Bhima Yudhistira memperkirakan beban utang yang ditanggung warga, dari utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024

Baca Selengkapnya