Ketua KPK Abraham Samad menyampaikan keterangan terkait penetapan tersangka Hadi Poernomo di Gedung KPK Jakarta (21/4). KPK resmi menetapkan Hadi Poernomo sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai mantan Dirjen Pajak terkait kasus dugaan korupsi permohonan keberatan wajib pajak Bank Central Asia 1999-2003. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Surabaya - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak masyarakat memerangi korupsi dengan menggunakan media dongeng yang berisi cerita antikorupsi. "Ini sebagai upaya pencegahan semakin banyaknya tindakan korupsi," kata Ketua KPK Abraham Samad saat menjadi pembicara Kongres Pelajar Nusantara di Universitas Airlangga, Surabaya. Senin, 10 November 2014. (Baca: APEC Bentuk Jaringan Informasi AntiKorupsi)
Menurut Abraham dongeng antikorupsi diperuntukkan anak usia balita. Abraham yakin pendidikan antikorupsi perlu diperkenalkan sejak usia dini. (Baca: Ada Bus Antikorupsi di Taman Pintar Yogyakarta)
Selain menerbitkan dongeng antikorupsi, kata Abraham, KPK juga telah mengadakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk memasukkan pendidikan antikorupsi dalam kurikulum. Materi antikorupsi ini akan digunakan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. (Baca juga: Afganistan Minta Bantuan KPK)
Pendidikan antikorupsi ini menurut Abraham diharapkan bisa menekan kebiasaan korupsi masyarakat. “Karena sekarang ini pelaku korupsi tidak hanya dari masyarakat yang berumur 40 tahun ke atas, tetapi juga menjangkiti pemuda yang berumur 35 tahun ke bawah.”
Abraham menambahkan, pendidikan antikorupsi yang tengah dikampanyekan KPK juga merupakan wujud penanaman nilai-nilai keluhuran. KPK juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi.