Ragukan Polisi, Korban Penganiayaan ke Komnas HAM

Reporter

Senin, 10 November 2014 10:01 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Sidoarjo - Kuasa hukum beserta keluarga, Moch. Imran Zainuddin, 25 tahun, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, yang tewas di dalam tahanan Markas Kepolisian Sektor Sukodono, siang ini akan melaporkan kasus penganiayaan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Keluarga almarhum Imran tidak percaya kepada penyidik Kepolisian Resor Sidoarjo yang belum menemukan kejelasan tentang kematian Imran. "Kami tidak percaya kepada penyidik, makanya nanti pukul 13.00 WIB kami akan melaporkan ke Komnas HAM," kata kuasa hukum keluarga Imran, Mohammad Sholeh, saat ditemui di rumah keluarga almarhum Imran, Senin, 10 November 2014.

Rasa ketidakpercayaan warga kepada polisi muncul karena penganiayaan kepada Imran ini diduga dilakukan oleh aparat Polsek Sukodono. Dengan demikian, tidak masuk akal jika polisi sendiri yang menyelidikinya. "Pasti jeruk makan jeruk!" ujar Sholeh.

Selain itu, pernah ada kasus yang direkayasa oleh Polres Sidoarjo beberapa waktu lalu, sehingga menjadi alasan tersendiri untuk merasa ragu kepada penyidik Polres. "Setidaknya dua alasan itulah yang mendorong kami untuk melaporkan," katanya.

Demi mencegah rekayasa, kata dia, maka pihaknya melaporkan kepada Komnas HAM dengan harapan ada tim pencari fakta independen yang didelegasikan untuk menyelidiki kasus ini. Dengan demikian, dapat ditemukan kesimpulan kasus ini secara independen dan universal tanpa terkontaminasi oleh beberapa oknum. "Hasil dari tim pencari fakta inilah diharapkan dikombinasikan dengan hasil penyelidikan polisi," ujarnya.

Ada empat orang yang akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan kasus tersebut, yaitu ketua kuasa hukum Mohammad Sholeh, anggota kuasa hukum Abdul Ghani, ibu korban, serta Kepala Desa Kebonagung Mohammad Awaluddin. Mereka akan berangkat dari Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 09.30 dan melapor ke Komnas HAM sekitar pukul 13.00.

Sebelumnya, Moch. Imran Zainuddin, 25 tahun, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, ditemukan meninggal dunia di dalam tahanan Mapolsek Sukodono pada 1 November 2014. Imran diduga menjadi korban salah tangkap dan mendapat penganiayaan oleh petugas Kepolisian yang mengamankan tawuran antar-penonton saat konser musik dangdut Monata di lapangan dekat rumah korban. Keesokan harinya, setelah meninggal, Imran ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap menjadi provokator dalam tawuran tersebut.


MOHAMMMAD SYARRAFAH

Baca juga:
Kalahkan ISIS, Irak Berhasil Rebut Kilang Minyak
Jokowi Janjikan Perizinan Mudah di APEC CEO Summit
Ribuan Massa FPI dan Buruh Demo pada Hari Pahlawan
KH Wahab Pendiri NU Dapat Gelar Pahlawan Nasional









Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

13 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

16 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

21 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

22 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

23 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

23 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

26 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

27 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

27 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

29 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya