Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, mengadakan sidak ke TKI Lounge Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, 28 Oktober 2014. Sidak tersebut bertujuan untuk mengecek pelayanan terhadap para tenaga kerja Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno menilai permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya menyangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, tetapi juga tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Indonesia. Ia menilai TKA tidak serta-merta hadir tanpa campur tangan pihak yang memiliki kekuatan ekstra. (Baca: Nurul Arifin: Muntah Lihat Menteri Jokowi Blusukan)
Menurut Teguh, tantangan yang dihadapi Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri bukan persoalan enteng. "Jadi Menteri Ketenagakerjaan itu harus siap mati," kata Teguh dalam diskusi "Perspektif Indonesia" di Jakarta, Sabtu, 8 November 2014. (Baca: Menteri Hanif: Penampungan Calon TKI Mirip Tahanan)
Hanif pun menanggapi pernyataan Teguh. "Saya sampaikan ke perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) kalau saya ingin masuk surga, tapi tidak sendiri-sendiri," ucapnya. Hanif menilai masih banyak PJTKI yang memiliki itikad baik. (Baca: Sidak Penampungan TKI, Menteri Hanif Lompat Pagar)
Ia tidak menghalangi usaha PJTKI. Namun, Hanif tetap ingin memastikan usaha yang dijalankan PJTKI memberi prioritas pelayanan dan perlindungan bagi TKI. Yang menjadi isu tenaga kerja Indonesia di dalam dan luar negeri serta tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia adalah hubungan industrial, termasuk upah dan pelatihan.