TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Federal Australia memberikan alat pengamanan kepada semua perwakilan RI di Australia. Alat itu berupa kotak transparan yang digunakan untuk mensortir surat-surat yang dialamatkan ke perwakilan RI di Australia. "Sistem (pengamanan) ini untuk identifikasi awal apakah ada sesuatu yang patut dicurigai, seperti serbuk,"ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan, Jumat (3/6). Namun, alat itu tidak akan membuka surat tersebut. "Komunikasi itu, kan, rahasia, kepada yang ditujukan dalam surat tersebut,"ujar Marty.Alat yang berupa kotak transparan seukuran cooler box itu ditempatkan di luar gedung. Di tengahnya terdapat dua lubang yang seukuran lengan manusia untuk dimasukkan ke dalam kotak tersebut yang akan langsung tersambung dengan sarung tangan. Semua surat yang ditujukan kepada KBRI dan konjen RI di Asutralia akan masuk ke dalam kotak itu lebih dulu untuk pengamanan.Sementara itu, dua dari empat polisi Indonesia sudah bergabung dengan polisi federal Australia untuk memulai investigasi gabungan antara tim dari Mabes Polri dan Polisi Federal Australia.Menyangkut keperluan penyidikan ini pula, pemerintah Australia meminta ijin kepada pemerintah Indonesia menghilangkan secara parsial kekebalan diplomatik staf diplomatik Indonesia yang akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk keperluan investigasi. Namun, menurut Marty, tidak akan menghilangkan statusnya sebagai diplomat sesuai Konvensi Wina--staf diplomatik memiliki kekebalan diplomatik. Permintaan resmi pemerintah Australia belum diberikan. "Kita pun belum bersikap (atas permintaan tersebut),"ujar Marty.Kedutaan Indonesia di Australia, pukul tiga sore waktu Canberra sudah dibuka kembali untuk melayani kepentingan warga Indonesia di Australia. Setelah polisi yang menyidik sudah memberikan jaminan hasil laboratorium serbuk putih yang dikirim kepada KBRI di Australia. Namun, menurut seorang sumber TEMPO di kedutaan, kesimpulan itu belum final. "Masih perlu penyelidikan lebih lanjut (untuk mengidentifikasi bahannya)," ujar sumber itu.Situasi KBRI Australia sendiri, sudah kembali normal. Pengamanan mengalami peningkatan berupa sistem penyortir surat. Sementara jumlah polisi dan patroli yang dilakukan kepolisian federal memang sudah meningkat sejak kasus Corby mendapat protes publik Australia. Yophiandi