Australia Sediakan Kotak Pengaman Surat Masuk

Reporter

Editor

Jumat, 3 Juni 2005 19:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Federal Australia memberikan alat pengamanan kepada semua perwakilan RI di Australia. Alat itu berupa kotak transparan yang digunakan untuk mensortir surat-surat yang dialamatkan ke perwakilan RI di Australia. "Sistem (pengamanan) ini untuk identifikasi awal apakah ada sesuatu yang patut dicurigai, seperti serbuk,"ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan, Jumat (3/6). Namun, alat itu tidak akan membuka surat tersebut. "Komunikasi itu, kan, rahasia, kepada yang ditujukan dalam surat tersebut,"ujar Marty.Alat yang berupa kotak transparan seukuran cooler box itu ditempatkan di luar gedung. Di tengahnya terdapat dua lubang yang seukuran lengan manusia untuk dimasukkan ke dalam kotak tersebut yang akan langsung tersambung dengan sarung tangan. Semua surat yang ditujukan kepada KBRI dan konjen RI di Asutralia akan masuk ke dalam kotak itu lebih dulu untuk pengamanan.Sementara itu, dua dari empat polisi Indonesia sudah bergabung dengan polisi federal Australia untuk memulai investigasi gabungan antara tim dari Mabes Polri dan Polisi Federal Australia.Menyangkut keperluan penyidikan ini pula, pemerintah Australia meminta ijin kepada pemerintah Indonesia menghilangkan secara parsial kekebalan diplomatik staf diplomatik Indonesia yang akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk keperluan investigasi. Namun, menurut Marty, tidak akan menghilangkan statusnya sebagai diplomat sesuai Konvensi Wina--staf diplomatik memiliki kekebalan diplomatik. Permintaan resmi pemerintah Australia belum diberikan. "Kita pun belum bersikap (atas permintaan tersebut),"ujar Marty.Kedutaan Indonesia di Australia, pukul tiga sore waktu Canberra sudah dibuka kembali untuk melayani kepentingan warga Indonesia di Australia. Setelah polisi yang menyidik sudah memberikan jaminan hasil laboratorium serbuk putih yang dikirim kepada KBRI di Australia. Namun, menurut seorang sumber TEMPO di kedutaan, kesimpulan itu belum final. "Masih perlu penyelidikan lebih lanjut (untuk mengidentifikasi bahannya)," ujar sumber itu.Situasi KBRI Australia sendiri, sudah kembali normal. Pengamanan mengalami peningkatan berupa sistem penyortir surat. Sementara jumlah polisi dan patroli yang dilakukan kepolisian federal memang sudah meningkat sejak kasus Corby mendapat protes publik Australia. Yophiandi

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya