Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan waduk serba guna (Bendungan Boyya) di Desa Bitao Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Rabu 5 November 2014. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO,Kendari - Sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menggelar aksi menolak kedatangan Presiden Joko Widodo, Kamis, 6 November 2014. Mereka menentang rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. (Baca juga: Jokowi Datang, Tanaman di MOI Rusak oleh Pengunjung)
Demonstrasi mahasiswa berlangsung di kawasan eks MTQ Kota Kendari. Koordinator aksi, Rahman Paramai, mengatakan upaya Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan ancaman yang sangat besar bagi seluruh masyarakat. Sebab, kenaikan harga BBM bakal membuat harga sembilan bahan pokok melambung.
Rahman mengingatkan janji Jokowi mengaplikasikan Trisakti dalam membangun bangsa. Jokowi, kata dia, seharusnya tetap konsisten tidak menaikkan harga BBM dan mencari solusi lain, seperti membeli minyak tanpa perantara. (Baca: Jokowi Kunjungi Petani Sulawesi Naik Helikopter)
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengundang masyarakat melakukan aksi gantung panci sebagai simbol kemelaratan setelah kenaikan harga BBM. Mahasiswa juga mengusung keranda mayat sebagai simbol matinya demokrasi dan semakin bertambahnya orang miskin karena tidak kebutuhan hidup tak bisa terpenuhi.