ICW Minta DPR Jelaskan Rencana Bangun Gedung Baru  

Reporter

Senin, 3 November 2014 06:07 WIB

Ribuan perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia dan Aliansi Perangkat Desa menduduki Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/12). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta: Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch Ade Irawan meminta Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjelaskan beberapa hal pada publik apabila ingin menghidupkan kembali proyek pembangunan gedung baru DPR. Cara pandang publik dapat dipengaruhi penjelasan DPR terkait dengan hal ini.

"Pertama dari aspek keadilan. Pembangunan ini dapat membuat DPR dinilai memikirkan diri sendiri dan tidak sensitif terhadap kepentingan publik," kata dia saat dihubungi Tempo pada Ahad, 2 November 2014. (Baca: Rencana Pembangunan Gedung Baru DPR Dibekukan)

Menurut pendapat Ade, publik menilai gedung DPR masih layak pakai dan representatif sebagai tempat bekerja anggota Dewan. Kondisi saat ini dinilai cukup sensitif karena DPR sendiri sedang terlibat banyak konflik internal seperti perseteruan koalisi Prabowo dan Jokowi. Pembangunan yang disuarakan Badan Umum Rumah Tangga DPR ini masih dipertanyakan apa kepentingannya.

DPR disarankan untuk memberikan penjelasan pada publik tentang urgensi pembangunan gedung baru ini. Menurut Ade, apabila gedung dibangun untuk memperlancar kinerja anggota Dewan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, maka tentu publik bisa menerima. "Tapi kalau karena ada permohonan dari pihak-pihak yang minta proyek, tentu itu masalah," kata dia. (Baca: Dana Gedung Baru DPR Jadi Rp 777 Miliar)

Ia mengingatkan kembali isu gedung baru ini yang sempat hangat pada 2010. ICW menilai pada usulan yang diberikan anggota Dewan, harganya jauh melebihi proposal yang diajukan sehingga diduga ada pemahalan. Dalam pengerjaan pun diduga ada pihak-pihak yang meminta jatah proyek. "Maka dari itu, DPR harus lebih transparan dalam hal biaya yang dipakai, demikian pula proses tendernya. Kalau jelas, tentu publik bisa mengerti," katanya.

ICW belum bisa mengatakan wacana pembangunan gedung DPR baru sebagai sesuatu yang baik karena masih ada indikasi korupsi ataupun suap. Proyek ini sebelumnya sempat disuarakan pada 2010 sebelum akhirnya kandas pada 23 Mei 2011 setelah didesak sana-sini oleh banyak pihak.

URSULA FLORENE SONIA

Baca juga:

Raden Nuh Ditangkap, Asatunews Tak Update Berita

Elite Pecah, PPP Bojonegoro Patuh ke Kiai Maimun

Pasien Terduga Ebola di Kediri Jalani Uji Lab Ketiga

Jaksa Agung Sebaiknya dari Kalangan Dalam

Berita terkait

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

1 jam lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

5 jam lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

15 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

25 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

28 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

29 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

32 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

33 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

34 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya