TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono memastikan masalah Aceh tidak akan menjadi masalah internasional. Walaupun pemerintah sudah setuju melibatkan tim regional dan Uni Eropa sebagai pemantau jika perundingan antara Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mencapai kesepakatan. Menurut Juwono, "Dari awal sudah dikunci oleh rumusan bahwa ini adalah pembicaraan informal," ujarnya di Jakarta, Rabu (1/6).Juwono menjelaskan, sejak awal sudah ditekankan, pembicaraan dengan GAM di Helsinki, Finlandia, hanya sebatas peran kepedulian internasional atas Aceh. "Kalau kita tidak melayaninya dalam pembicaraan informal, kita akan disudutkan," kata Juwono. Dan sampai perundingan keempat yang berakhir 31 Mei lalu, tidak ada satu masalahpun yang dirumuskan sebagai perundingan resmi. Dalam perundingan terakhir itu, menurut Juwono, masih ada tarik ulur soal rumusan internasionalisasi, self government dan bendera khusus.Ketua DPR RI, Agung Laksono, mempertanyakan tim internasional yang akan bertindak sebagai pemantau pelaksanaan kesepakatan RI-GAM. DPR, menurut Agung, menolak masalah Aceh bercampur dengan kepentingan internasional. "Tim pemantau jangan bertindak terlalu jauh hingga mencampuri urusan Aceh," kata Agung. Adapun kemungkinan negara yang akan ditunjuk untuk jadi observer, Juwono mengaku belum tahu pasti. Dari pihak Uni Eropa, Juwono menduga akan dipilih negara-negara Skandinavia. Sunariah, Yuliawati