Fakta-fakta Seputar Penyakit Ebola

Reporter

Minggu, 2 November 2014 06:49 WIB

Boneka manequin di dalam ruang isolasi selama simulasi pengobatan pasien penyakit menular seperti Ebola di Bundeswehr clinc, Koblenz, Jerman, 16 Oktober 2014. REUTERS/Ralph Orlowski

TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan ini Indonesia dihebohkan dengan munculnya pasien yang diduga terjangkit virus ebola yang mematikan. Pasien berinisial M tersebut tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Madiun Jawa Timur. (Baca: Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia)

Demam berdarah ebola (Ebola hemorrhagic fever) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan infeksi virus ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, ditandai demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya demam ini diikuti mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi lever dan ginjal. Saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah perdarahan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sedikitnya 13.703 orang terinfeksi virus ebola. Kecuali 27 kasus, penyakit ini mewabah di tiga negara di kawasan Afrika Barat, yakni Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Lebih dari separuh kasus atau sekitar 6.500 terjadi di Liberia. Dari total kasus, sekitar 5.000 penderita meninggal dunia. (Baca: Cegah Ebola, Korea Utara Karantina Semua Warga Asing)

Kekhawatiran mulai melanda karena penderita ebola kemudian ditemukan di Spanyol dan Amerika Serikat. Tercatat dua warga Spanyol dan satu warga Amerika meninggal karena ebola. Nyatanya, 50-90 persen orang yang terinfeksi ebola akan tewas. Belum ada perawatan khusus untuk ebola dan sejauh ini pasien dirawat dengan terapi cairan oral maupun melalui infus. (Baca: Kata Dokter yang Tangani Terduga Ebola)

Penular virus ebola

Penyelidikan terbaru menunjukkan bahwa codot atau kelelawar pemakan buah merupakan inang virus ebola. Selain itu, ebola bisa ditularkan oleh primata (kera, monyet, dan sejenisnya), antelop hutan, dan manusia.

Metode penyebaran virus ebola

Ada kemungkinan ebola menyebar dari daging binatang liar atau buah yang terinfeksi virus ini. Yang jelas, ebola ditularkan melalui kontak dengan binatang atau manusia yang terinfeksi. Selain bersentuhan, ebola ditularkan melalui hubungan seksual, urine atau tinja yang terinfeksi, darah yang terinfeksi, kontak dengan peralatan medis terkontaminasi, dan kontak dengan jasad pengidap ebola. Bahkan pria yang sudah sembuh dari ebola dapat menularkan virus ini melalui air mani hingga 7 pekan sesudah dirinya pulih. Tapi ebola tidak menular melalui makanan, udara, dan air.

Gejala
ebola

Ada beberapa gejala yang tampak dari orang yang terinfeksi virus ebola. Setelah dinyatakan positif terjangkit, orang itu akan mengalami perdarahan, muntah yang terkadang disertai darah, nyeri sendi, ruam kulit, dan diare yang kadang disertai darah. Sebanyak 40-50 persen kasus melibatkan perdarahan organ dalam dan lapisan kulit dalam (misalnya saluran pencernaan, hidung, vagina, dan gusi).

Pencegahan ebola

Ebola bisa dicegah dengan cara memakan makanan yang dimasak dengan baik. Selain itu, virus ebola bisa dihindari jika kita selalu menjaga kebersihan tubuh. Untuk terhindar dari infeksi virus tatkala wabah sudah berjangkit, gunakan pakaian pelindung khusus.

RAJU FEBRIAN (WHO, CDC, MSF, SLATE.COM | RISET: KATJA MISCHKE)

Berita Terpopuler
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai

Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter

Intervensi Hukum, Fadli Zon Dinilai Abuse of Power

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

40 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya