Empat Ciri Orang Tertular Ebola, Apa Saja?  

Reporter

Minggu, 2 November 2014 05:13 WIB

Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan gejala ebola dan penularannya harus diwaspadai. Menurut Tjandra, hingga Sabtu, 1 November 2014, belum ada kasus ebola di Indonesia, namun ada pasien yang diduga terpapar virus itu setelah kembali dari luar negeri.

"Jika ada orang baru datang dari negara terjangkit ebola lalu dia demam, belum tentu demam itu gara-gara ebola. Bisa saja sakit yang lain, karena hanya memang perlu waspada dan hati-hati," kata Tjandra dalam keterangan tertulis. (Baca: Pejabat Kemenkes Satu Pesawat dengan Terduga Ebola)

Tjandra mengatakan ada empat gejala pada orang yang terjangkit virus ebola. Gejala-gejala ini harus diwaspadai, terutama jika menjangkiti mereka yang baru pulang dari negara tempat wabah ini berasal. Berikut ini empat gejala ebola menurut Tjandra:

1. ‎Demam yang tidak diketahui penyebabnya (fever of unknown origin).
2. Nyeri otot hebat.
3. Gangguan saluran pencernaan.
4. Manifestasi perdarahan.

Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedono, Kota Madiun, Jawa Timur, sedang merawat seorang pasien yang dicurigai terjangkit virus ebola. Pasien itu berinisial M, 29 tahun, warga Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. (Baca: Suspect Ebola Madiun Bekerja 8 Bulan di Liberia) “Kami merawatnya di ruang isolasi sejak dinihari kemarin,” ujar dokter spesialis jantung, Sjaiful Anwar, kepada Tempo.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Dokter Soedono ini menjelaskan, saat pertama masuk RSUD, M mengalami penurunan trombosit, demam tinggi, dan gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, pasien yang baru pulang dari Liberia sebagai tenaga kerja Indonesia itu positif menderita malaria. (Baca: Pulang dari Liberia, Warga Madiun Suspect Ebola)

Lantaran riwayatnya baru datang dari negara yang ditetapkan sebagai daerah endemis ebola, oleh pihak RSUD, M ditetapkan sebagai terduga penyakit tersebut. Untuk memastikan M terjangkit ebola, Sjaiful mengaku pihaknya masih harus menunggu hingga delapan hari lagi. Sebab, masa inkubasi penyakit itu 21 hari. Adapun hingga Ahad ini M sudah menjalani perawatan selama 14 hari.

FERY FIRMANSYAH | NOFIKA DIAN NUGROHO (MADIUN)

Berita Terpopuler
Haji Lulung: Urusan dengan Ahok Belum Selesai

Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter

Intervensi Hukum, Fadli Zon Dinilai Abuse of Power







Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

14 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

4 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

14 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

31 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

33 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

34 hari lalu

Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

51 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya