Muktamar PPP Kubu SDA Sempat Ricuh  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 1 November 2014 08:19 WIB

Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (tengah) didampingi Ketua Mahkamah Partai Chozin Chumaidy (kiri) dan Politisi Senior Bachtiar Chamsyah (kanan) membuka Muktamar VIII PPP di Jakarta, 30 Oktober 2014. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna/ed/nz/14

TEMPO.CO, Jakarta - Muktamar Partai Persatuan Pembangunan kubu Suryadharma Ali pada Jumat malam, 31 Oktober 2014, diwarnai kericuhan. Kekacauan ini dipicu saat pimpinan sidang, Fernita Darwis, membacakan hasil putusan muktamar. Ricuh sontak terjadi ketika Fernita membacakan poin keenam putusan muktamar, yaitu pengumuman Ketua Umum PPP yang dipilih secara aklamasi, yakni Djan Faridz. (Baca: PPP Sumatera Barat Akui Perpecahan Akibat Elite)

Suasana muktamar langsung berubah kacau. Interupsi datang menghampiri Fernita dari segala penjuru tanpa henti dan tidak bisa diketahui siapa yang mengawali interupsi. "Sidang saya skors," ujar Fernita ketika tidak bisa membendung protes yang secara masif datang dari semua hadirin. Suasana berubah tenang setelah Fernita menskors sidang. Tak lama sidang ditutup, wartawan diminta meninggalkan ruang muktamar. (Baca juga: Kisruh PPP, Kubu Romi Dituding Pengaruhi Mbah Moen)

Sebelumnya, sembilan perwakilan regional memberi sambutan dan menyatakan dukungannya kepada Djan Faridz. Pimpinan sidang menyampaikan putusan muktamar malam tadi yang berisi, antara lain, menerima laporan pertanggungjawaban pengurus DPP periode 2011-2015; mengamanatkan sikap PPP yang setia kepada Koalisi Prabowo; memberi sanksi hukum kepada Romahurmuziy, Emron Pangkapi, dan Suharso Manoarfa; serta pemilihan secara aklamasi terhadap Djan Faridz. (Baca juga: Pengesahan PPP, Menkumham Siap Dipanggil DPR)

Menurut Ketua Fraksi PPP di DPR versi kubu Suryadharma, Epyardi Asda, muktamar rusuh karena pimpinan sidang secara sepihak menetapkan Djan Faridz secara aklamasi. "Para hadirin ingin muktamar sesuai jadwal," ujarnya. Seharusnya, kata Epyardi, muktamar malam ini hanya sampai pada poin kelima, yaitu memberikan sanksi hukum kepada pimpinan PPP kubu Muhammad Romahurmuziy. (Baca: PPP Sumatera Barat Ikut PPP Versi Romahurmuziy)

Hal berbeda dinyatakan oleh ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Utara Jafar Elkatiri. "Pimpinan hanya mengutarakan usulan," katanya. Usulan yang dimaksud adalah pemilihan Djan Faridz karena didukung oleh 9 regional yang mewakili 28 DPW. Menurut dia, peserta muktamar sepakat dengan poin 1-5 yang dibacakan. "Sidang ini hanya mendengar pandangan umum dari DPW atas laporan pertanggungjawaban, bukan memilih ketua umum." (Baca juga: Muktamar Islah PPP Diundur hingga 30 Oktober)

Jafar mengatakan, meski secara substansi muktamirin sepakat dengan lima poin tersebut, pemilihan ketua umum harus diagendakan untuk sidang sendiri. Begitu pula dengan pengusulan nama-nama calon ketua umum resmi. Sidang pun diskors dan akan dilanjutkan pada Sabtu, 1 November 2014, dengan agenda pemilihan ketua umum. "Sekarang PPP tidak memiliki ketua umum," kata Jafar. (Baca pula: Kata Amien Rais-Prabowo Soal PPP dan Pemerintah)

ANDI RUSLI




Baca Berita Terpopuler Lainnya
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Fadli Zon Minta Penghina Prabowo Dipidanakan
Menteri Susi Ancam Boikot Negara Pencuri Ikan
Ibu Penghina Jokowi Ingin Sujud ke Kaki Fadli Zon
Ruang Sidang Dikunci, PDIP: Ini Pelecehan!

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

34 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

37 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

37 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

37 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

6 Juni 2023

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan

4 Juni 2023

Pemilu 2024: Inilah Profil Partai Persatuan Pembangunan

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menjadi salah satu peserta pemilu 2024 dengan Nomor Urut 17. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Bacaleg PPP Depok Teken Pakta Integritas, Beri Kompensasi ke Caleg Gagal Rp 20 Ribu Per Suara

7 Mei 2023

Bacaleg PPP Depok Teken Pakta Integritas, Beri Kompensasi ke Caleg Gagal Rp 20 Ribu Per Suara

Jelang mendaftarkan Bacaleg ke KPU Kota Depok, DPC PPP Kota Depok meminta bacaleg untuk menandatangani pakta integritas.

Baca Selengkapnya

PPP Dukung Ganjar Pranowo, Pengamat: Calon Presiden Golkar Bisa Berubah

27 April 2023

PPP Dukung Ganjar Pranowo, Pengamat: Calon Presiden Golkar Bisa Berubah

PPP resmi mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Diprediksi akan berpengaruh pada calon presiden dari Golkar.

Baca Selengkapnya