Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengungkapkan komentarnya terkait kisruh di parlemen meski dirinya sudah tidak berada di kursi Senayan.
"Saya kan bukan orang parlemen lagi," kata Puan kepada Tempo saat ditemui di kantornya, Jumat, 31 Oktober 2014.
Puan mengatakan kisruh di parlemen terjadi karena masing-masing kubu dari Koalisi Prabowo dan Koalisi Jokowi tidak dapat meredam emosi yang memicu terjadinya dualisme kepemimpinan. (Baca: Puan Rapat dengan 8 Menteri, Bahas KIS dan KIP )
"Saya harap teman-teman di parlemen bisa meredam emosi masing-masing dan mempunyai sikap kenegarawan," kata Puan.
Puan berharap agar kedua kubu dapat menyelesaikan konflik dengan duduk bersama untuk musyawarah dan bermufakat agar situasi dapat lebih kondusif.
Saat ini di parlemen terjadi kisruh wacana pembentukan pimpinan DPR tandingan yang digulirkan fraksi pendukung Jokowi-Kalla. Gagasan itu mereka sodorkan karena pimpinan DPR gagal mengesahkan penetapan perwakilan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.
Akibat keputusan itu, fraksi pendukung pemerintah yang terdiri dari Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi NasDem, Fraksi Hanura, dan Fraksi Persatuan Pembangunan gagal mencalonkan wakilnya dalam pemilihan alat kelengkapan DPR.
Koalisi Jokowi mengeluarkan pernyataan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR. Pernyataan mosi tidak percaya itu digodok dalam Rapat Paripurna DPR tandingan yang digelar di ruang fraksi PDIP, gedung DPR/MPR.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
3 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.