Kemarau Dongkrak Nilai Jual Komoditas Perkebunan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 31 Oktober 2014 19:18 WIB

Seorang petani tembakau di Kledung, Temanggung, Jawa Tengah memeriksa daun tembakau dari serangan ulat, Rabu (13/6). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Jawa Tengah menyatakan nilai jual sejumlah komoditas perkebunan saat musim kemarau sekarang sedang naik. Kualitas komoditas itu dinilai cocok dipanen saat puncak musim kemarau. "Musim kemarau mempengaruhi kualitas komoditas tebu, kopi dan tembakau," kata Kepala Dinas Perkebunan Jawa Tengah Tegoeh Winarno, Jumat, 31 Oktober 2014.

Data Dinas Perkebunan Jawa Tengah menunjukkan nilai lelang gula hasil panen tebu yang diproduksi pada Oktober mencapai Rp 8.387 per kilogram, atau naik dari hasil lelang sebelumnya yang maksimal hanya Rp 6 ribu. "Tingginya harga itu disebabkan kualitas rendeman tebu Oktober mencapai 7,5 atau lebih baik dibanding sebelumnya yang hanya 6,5 hingga 6,6," kata Tegoeh.

Sayang, Tegoeh melanjutkan, tak semua petani tebu di Jawa Tengah menikmati hasil dari tingginya harga tersebut. Menurut dia, saat ini tinggal sebagian petani tebu di wilayah timur dan selatan Jawa Tengah yang masih memanen tebu. Sedangkan di daerah barat, seperti Pemalang, Tegal dan Brebes, tebu sudah habis.

Selain tebu, nilai jual komoditas kopi jenis robusta di Jawa Tengah saat ini juga meningkat, mencapai angka Rp 23 ribu per kilogram, atau naik dari harga saat cuaca tidak panas yang Rp 18-19 ribu. Selain kualitasnya baik, hasil panen kopi pun melimpah, yakni hingga 1,4 ton per hektare. (Baca: Orang Indonesia Makin Gemar Minum Kopi)

Sedangkan harga tembakau di sejumlah daerah penghasil tembakau di Jawa Tengah saat ini mencapai angka Rp 40-50 ribu per kilogram, lebih tinggi dibanding saat musim hujan.

Tingginya nilai jual sejumlah komoditas perkebunan itu diharapkan menjadi acuan bagi petani agar bisa membaca situasi alam dalam memproduksi tanaman. "Ini jadi pemahaman bagi petani perkebunan. Jangan sampai salah membaca gejala alam, sehingga kualitas tanaman ambruk," katanya. (Baca: RUU Perkebunan Sah, Pengusaha Wajib Perhatikan Ini)

Dinas Perkebunan Jawa Tengah memberikan rekomendasi agar petani menerapkan sistem tanam sesuai dengan gejala alam. Langkah itu terkait dengan kondisi cuaca saat ini yang kadang berubah-ubah.

Ketua Paguyuban Petani Tembakau Demak Supriyadi membenarkan saran Dinas Perkebunan itu. Menurut dia, petani tembakau Demak tak menikmati hasil panen tanaman yang dipelihara karena telanjur menanam tembakau pada Juni lalu. "Akhirnya tanaman sering kena air dan hasil panen tak bagus," kata Supriyadi.

Menurut dia, nilai jual panen tembakau saat ini tak dinikmati anggota paguyuban, yang saat ini sudah beralih pada penanaman jagung. "Sedangkan nilai jual jagung sedang anjlok di kisaran Rp 2.800 per kilogram," kata Supriyadi. Harga itu lebih rendah dibanding nilai jual tahun lalu yang mencapai angka Rp 3.100 per kilogram.



EDI FAISOL







Terpopuler
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR
Jadi Menteri, Gaji Susi Tinggal 1 Persen
Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

37 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

51 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya