Penampilan Menteri Susi Pudjiastuti saat diwawancara media di kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 31 Oktober 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Pangandaran - Ratusan warga berkerumun di pinggir landasan pacu di Kampung Padasuka, Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran, Jumat sore, 31 Oktober 2014, sekitar pukul 16.30 WIB. Mereka hendak menyambut kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang merupakan putri daerah Pangandaran.
"Mau menyambut Bu Susi," kata Tatat, seorang warga, saat ditemui di pinggir landasan pacu, Jumat. Tatat menyambut Susi karena bangga ada menteri dari Pangandaran. (Baca juga: Jadi Menteri, Gaji Susi Tinggal 1 Persen)
Sebelum menjadi bos Susi Air, kata Tatat, Susi kerap ditemui di tempat pelelangan ikan (TPI). Tatat hampir tiap hari bertemu Susi saat akan membeli ikan. (Baca: Kala Menteri Susi Adu Lari dengan Wartawan)
Di mata warga, kata Tatat, Susi merupakan sosok yang baik dan tomboi. Sejak masih menjual ikan sampai jadi bos maskapai Susi Air, kata dia, tidak ada perubahan pada diri Susi. "Enggak berubah," ucapnya.
Sebagai nelayan, Tatat berharap kepada Susi agar menyejahterakan nelayan. Dia berharap, pada era kepemimpinan Susi, harga ikan terus meningkat. "Harap nelayan makmur," katanya.
Warga lainnya, Atih, mengatakan dirinya datang jauh-jauh dari Cijulang untuk melihat Susi setelah jadi menteri. "Iya, mau melihat Menteri Susi," ujarnya.