TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 30 Oktober 2014 08:56 WIB

Akun twitter @TrioMacan2000. twitter/screenshot

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan staf khusus Menteri Dalam Negeri Umar Syadat Hasibuan mengaku pernah beradu fisik dengan salah satu admin akun Twitter @TrioMacan2000, Raden Nuh. Akibat kejadian pada Juli 2012 itu, kata Umar, ia sampai harus berurusan dengan Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat.

"Dia ngomongin bapak saya di Twitter. Saya marah, jadi langsung saya samperin dia," kata Umar ketika dihubungi Tempo, Rabu, 29 Oktober 2014. Persoalan ini dimulai karena Umar tidak senang dengan kalimat yang dicuit oleh @TrioMacan2000 di Twitter. (Baca: @TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak)

Umar merasa disudutkan dengan cuitan yang berisi tudingan ada uang gratifikasi sebesar Rp 1 miliar yang mengalir ke pesantren milik ayah Umar dari Kementerian Daerah Tertinggal. Saat bertemu, menurut Umar, Raden sedang menunggui ibunya yang dirawat di Rumah Sakit Thamrin, Jakarta.

Mereka pun bertemu di salah satu rumah makan di seberang Rumah Sakit Thamrin. Umar datang bersama teman dan adiknya. Mereka melihat Raden duduk bersama dua orang lain di restoran itu. Saat itu, Umar sempat memfoto tembok di belakang Raden. Namun, Raden langsung menantangnya. "Aku Trio Macan, mau apa kau?" ujar Umar menirukan perkataan Raden. (Baca: Admin @TrioMacan2000 Ditangkap karena Pemerasan)

Umar balik menantang Raden. "Aku memang cari kau. Kita itu berkawan, tapi kau kayak gitu di Twitter. Kalau kau ngomongin aku ga masalah, tapi kau ngomongin papa saya dan pesantren. Aku ga terima," kata Umar ke Raden mengenang perdebatan saat itu. Mendengar celotehan Umar, Raden tetap menantang. "Kau mau apa?" tanyanya.

Tak berapa lama, teman-teman Raden memukul adik Umar. Umar dan temannya lalu tarik-tarikan dengan Raden. Tak berapa lama, ada kawan Umar bernama Ongen, kelompok pemuda asal Ambon di Jakarta, datang. Ongen langsung menghubungi seluruh kawannya. "Datanglah mereka, lalu perkelahian selesai," ujar Umar. (Baca: Dipo Ancam Somasi TrioMacan Bila Tuding SBY)

Kemudian, Umar melaporkan Raden dan kawan-kawannya ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan. Adik Umar juga melakukan visum sebagai barang bukti. Mereka juga sempat dikonfrontasi selama beberapa jam oleh penyidik. Namun, almarhum ayah Umar meminta agar kasus ini tidak dilanjutkan.

Selasa malam, 29 Oktober 2014, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menangkap admin akun @TrioMacan2000 Edi Saputra karena memeras pejabat PT Telkom pada polisi menangkap Edi di sebuah kafe di Tebet, Jakarta Selatan. Edi ditangkap saat menerima uang Rp 50 juta dari pejabat PT Telkom. Edi diduga masih berkerabat dengan Raden Nuh. (Baca: TrioMacan Pernah Mengurus Anggaran ke DPR)

LINDA TRIANITA

Baca juga:
Menteri Ini Tolak Pakai Sirene di Jalan
Airbag Honda Brio dan Brio Satya Bermasalah
Menteri Nila ke Kantor, Aktivitas Pegawai Terhenti
Ahok: Mimbar Masjid Bukan untuk Politik

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

3 hari lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

5 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

5 hari lalu

IM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri

Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

7 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

8 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

9 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

9 hari lalu

Kesaksian Pejabat Eselon I Kementan Ungkap SYL Minta USD 14 Ribu untuk Keperluan Pribadi

Tim penyidik KPK membuka peluang memeriksa anggota keluarga Syahrul Yasin Limpo alias SYL perihal penyidikan dugaan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo akan Ajukan Nota Pembelaan Setelah Eks Ajudan Beberkan Firli Bahuri Minta Rp 50 Miliar

Nota pembelaan itu menyikapi kesaksian eks ajudan Syahrul Yasin Limpo, Panji Harjanto, yang mengatakan bekas Ketua KPK Firli Bahuri meminta uang.

Baca Selengkapnya

Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

10 hari lalu

Pengacara Firli Bahuri Nilai Tak Ada Alasan Subjektif Kliennya Harus Ditahan Polisi

Kuasa hukum bekas Ketua KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar, mengatakan tak ada alasan subjektif kliennya ditahan kepolisian dalam kasus dugaan pemerasan

Baca Selengkapnya