TEMPO.CO, Sidoarjo - Tanggul penahan lumpur Lapindo yang kritis di Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, hingga kini, Selasa, 28 Oktober 2014 belum ditangani. Padahal, lumpur sudah meluber sejak beberapa hari lalu.
Menurut juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Dwinanto Hesti Prasetyo, kondisi itu terjadi karena warga di dalam peta area terdampak masih belum mengizinkan BPLS melakukan aktivitas di wilayah tergenang lumpur. "Kami tidak bisa berbuat banyak, hanya membersihkan saluran pipa yang tersumbat lumpur supaya airnya bisa mengalir ke Kali Ketapang," katanya, Selasa, 28 Oktober 2014.
Luberan lumpur terjadi di tanggul titik 73 A dan C. Di titik C terdapat pipa saluran pembuangan yang dialirkan ke Kali Ketapang. Saluran itu yang kini sedang diperbaiki supaya aliran airnya maksimal dan tidak ada genangan air di tanggul. "Sebenarnya sempat ditolak petani tambak yang mengambil air dari Kali Ketapang. Namun, karena tidak ada pilihan lain kami tetap alirkan," kata Dwinanto. (Baca juga: Tanggul Lumpur Lapindo di Gempol Sari Jebol)
BPLS juga menaruh karung-karung yang berisi pasir dan batu di tepi tanggul untuk mengurangi rembesan lumpur. Namun, usaha ala kadarnya itu tak banyak membantu. Soalnya, air lumpur berwarna cokelat itu masih terus mengalir melewati sela-sela karung. (Baca: Tanggul Lapindo Jebol, Lima Rumah Tenggelam)
Berdasarkan pantauan Tempo, ketinggian air lumpur sudah mencapai puncak tanggul tertinggi. Di tanggul yang lebih rendah, air lumpur sudah meluber sejauh 500 meter.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi
Ditanya Tugas, Menteri Jokowi Kompak Jawab Begini
Menteri Jokowi Tak Sepenuhnya Bersih
Alumnus UI Dominasi Kabinet Kerja Jokowi-JK
(Baca: Tanggul Lapindo Jebol, Lima Rumah Tenggelam)
Berita terkait
Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?
17 April 2023
Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?
Baca SelengkapnyaPotensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo
2 Februari 2023
Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?
Baca SelengkapnyaDPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung
14 Oktober 2022
DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo
24 Mei 2022
Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaIni Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair
1 Februari 2022
Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?
28 Januari 2022
Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.
Baca SelengkapnyaDitemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang
28 Januari 2022
Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.
Baca SelengkapnyaLogam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini
22 Januari 2022
Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda
21 Januari 2022
Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.
Baca SelengkapnyaTemuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya
21 Januari 2022
Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Baca Selengkapnya