TEMPO Interaktif, Jakarta:Anggota Tim Advokat Bank Mandiri, Luhut Pangaribuan, menyatakan mantan Corporate Banking Bank Mandiri, M Soleh Tasripan, ikut serta mengambil keputusan dalam persetujuan kredit pada PT Cipta Graha Nusantara (PT CGN). "Ya, beliau menandatangani pengucuran kredit,"ujar Luhut pada wartawan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Senin (30/5) malam.Ketiga tersangka kasus kredit macet Bank Mandiri, yakni mantan Direktur Utama ECW Neloe, mantan Wakil Dirut I Wayan Pugeg, dan mantan Corporate Banking M Soleh Tasripan, menjalani pemeriksaan lanjutan di Kejakgung sejak pukul 09.00 hingga 20.30 WIB, kemarin (30/05).Menurut Luhut, pemeriksaan kali ini difokuskan pada proses pengucuran kredit di PT CGN. "Pak Tasripan mengaku sudah sesuai dengan prosedur,"ujarnya. Terjadi proses penjadwalan ulang pembayaran hutang kredit PT CGN pada Bank Mandiri. "Itu karena bunga dan dendanya masih dibayar,"katanya.Mmenurut Kepala Sub Bidang Penyidikan Pidana Khusus, Arnold Angkouw, dalam pemeriksaan terdapat perkembangan baru, yakni dalam proses pengucuran kredit bisa dilakukan penjadwalan ulang."Penjadwalan ulang ini kita lihat, kalau dari awal dia sudah menyimpang, ya percuma,"katanya. Apalagi dalam kasus CGN, misalnya, jaminannya saat disita tim jaksa, belum disertifikat jaminkan, sehingga Bank Mandiri tak punya pegangan jika terjadi kredit macet atau hal yang merugikan bank tersebut.Menurut Arnold dalam pemeriksaan kali ini masih dalam kerangka pengucuran kredit pada empat debitur, yaitu PT CGN, PT Siak Zamrud Pusaka, PT Lativi Media Karya, dan PT Arthabama Textindo. "Kami mengurutkan mulai dari permohonan kredit, proses analisis, pengikatan jaminan, sampai ditandanganinya perjanjian kredit tersebut, lalu proses pencairan,"katanya. Ketiga tersangka tersebut, menurut Arnold, akan diperiksa kembali pada kamis atau Jumat mendatang. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Hendarman Supandji, berjanji dalam minggu ini ia akan mengumumkan tersangka baru dari PT Lativi Media Karya. "Ya doakan saja,"katanya.Astri Wahyuni