TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie membantah pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menitipkan sejumlah nama ke kabinet. Ia juga menampik partai berlambang pohon beringin tersebut telah merapat ke koalisi pemerintah. "Tadi di awal kita makan. Makanannya enak," kata Ical di Kantor Wakil Presiden, Jumat, 24 Oktober 2014. (Baca: Kabinet Jokowi Diumumkan Malam Ini?)
Ical mengklaim bahwa pertemuan tersebut hanya ajang silaturahmi antarkedua petinggi Golkar. Keduanya juga tak membahas soal pembentukan kabinet. Ical merasa tak ada urusan dan kepentingan dalam kabinet yang disusun Presiden Joko Widodo. (Baca: Jusuf Kalla: Menteri Dilantik Senin Pekan Depan dan 3 Calon Ini Lantang Menolak Jadi Menteri Jokowi)
Dari sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon menteri dalam kabinet Presidden Jokowi adalah Luhut Panjaitan. Sebelum bergabung ke dalam tim sukses Jokowi semasa kampanye presiden, Luhut pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbang Golkar. (Baca: Presiden Jokowi dan Istananya yang Tak Ramah)
Menurut Ical, jika memang ada kader Golkar yang menjadi menteri itu bukan perwakilan partai tapi profesional. Golkar berkukuh memposisikan diri sebagai penyeimbang bagi pemerintah. "Luhut Panjaitan itu bukan perwakilan Golkar. Dia itu profesional." (Baca: 3 Calon Menteri Jokowi Ini Masih Malu-malu)
Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Erwin Aksa yang turut hadir dalam pertemuan menyatakan relasi kedua tokoh senior tersebut sangat cair. Pertemuan ini menjadi tanda bantahan sejumlah kabar adanya ketegangan keduanya sejak masa pemilihan umum presiden. (Baca: Ini Jejak 8 Calon Baru untuk Kabinet Jokowi dan Akhirnya, Nama 34 Menteri Kabinet Jokowi Rampung)
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Akhirnya, Nama 34 Menteri Kabinet Jokowi Rampung
Calon Menteri Dilabel Merah, Jokowi Tepok Jidat
Menggilai Aktris, Anak Jokowi Malah Ditaksir Gay
Dikabarkan Coret Rini, JK: Siapa yang Tak Setuju?
Naik Taksi, Putri Jokowi Akhirnya Ikuti Tes CPNS
Berita terkait
Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo
1 jam lalu
Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaTerkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan
2 jam lalu
Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.
Baca SelengkapnyaCerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat
2 jam lalu
Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.
Baca SelengkapnyaCerita Zulhas Bawa Rombongan Bertemu Jokowi Selama 30 Menit, Makan Bakso hingga Siomai
3 jam lalu
Zulhas membawa rombongan pengurus partainya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat, 10 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
4 jam lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaZulhas Temui Jokowi di Istana Sore Ini, Bawa Ketua DPW PAN dari 38 Provinsi
5 jam lalu
Ketum PAN Zulkifli Hasan akan menemui Presiden Jokowi bersama perwakilan DPW PAN dari seluruh provins
Baca SelengkapnyaIM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK
7 jam lalu
Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia
11 jam lalu
TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaTPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa
19 jam lalu
Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
23 jam lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya