Beberapa personel TNI AU memeriksa pilot asing asal Australia setelah pesawatnya dipaksa mendaratkan oleh jet tempur Sukhoi di Pangkalan Udara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, 22 Oktober 2014. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Manado - Pesawat jet tempur Sukhoi milik TNI AD memaksa pesawat Australia jenis BV 95 Beechcraft berkekuatan 101 knot untuk mendarat di Bandar Udara Sam Ratulangi Manado, Rabu, 22 Oktober 2014. Pilot Sukhoi sempat mengunci sasaran pesawat Australia untuk ditembak lantaran menolak mendarat.
"Kami sudah lock pesawat itu. Jika ada perintah menembak saya langsung tembak. Tapi alhamdulillah rupanya si pilot takut juga dan akhirnya mau mendarat di Manado," kata pilot pesawat Sukhoi yang melakukan pengejaran, Mayor Penerbang Wanda Suriansyah, Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca juga: Sukhoi Kejar Pesawat Australia yang Nyelonong)
Pesawat Australia yang diterbangkan Jacklyn Grame Paul dan Maclean Richard Wayne itu tidak memiliki izin untuk terbang di wilayah udara Indonesia. Pesawat tersebut akhirnya dipaksa mendarat di Bandar Udara Sam Ratulangi Manado setelah dikawal selama empat jam oleh pesawat Sukhoi.
Suriansyah mengatakan mereka langsung mencegat pesawat Australia tersebut di wilayah Makassar. Pesawat Australia tersebut langsung diperintahkan untuk mendarat di Ambon sebagai lokasi terdekat setelah terdeteksi dalam radar. Namun, pilot pesawat Australia mengabaikan instruksi tersebut.
Karena menolak mendarat di Ambon, pesawat Australia tersebut langsung dikunci untuk ditembak. "Posisinya ketika saya lock itu ada 250 kilometer sebelah timur tenggara Manado," kata Suriansyah.