TEMPO.CO, Cirebon - Sebuah minibus ditabrak kereta di perlintasan kereta di Suci Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 22 Oktober 2014. Akibatnya, empat orang penumpang minibus tewas. Dua di antaranya anggota polisi.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Cirebon Komisaris Wawan Sumantri di lokasi kejadian mengungkapkan minibus APV berpenumpang sembilan orang. “Empat di antaranya anggota kepolisian dari Polres Pelabuhan KP3 (Pelaksana Pengamanan Pelabuhan) Tanjung Priok,” katanya. Sedangkan lima orang lainnya merupakan warga sipil.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tempo, tabrakan bermula saat minibus APV bernomor E-1818-TR bergerak dari Desa Suci, Kecamatan Mundu, Cirebon, ke arah Pantai Utara Jawa sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat melewati perlintasan tanpa palang pintu, tiba-tiba melintas Kereta Api Tegalbahari tujuan Jakarta melintas. Tabrakan pun tak bisa dihindarkan. Bahkan minibus sempat terseret sekitar 100 meter dari lokasi tabrakan.
Wawan mengatakan minibus tersebut diduga membawa anggota Buru Sergap Polres Kesatuan KP3 Tanjung Priok yang menangkap tersangka di Kabupaten Cirebon. Mereka ditengarai akan melakukan pengembangan kasus ke daerah Tegal, Jawa Tengah.
IVANSYAH
Berita lain:
Jokowi Umumkan Kabinet Siang atau Sore Ini
Ketemu Jokowi, Hendropriyono Curhat Soal Penyakit
Riedl Kembali Panggil 4 Pemain Timnas U-19
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
1 hari lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
1 hari lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
1 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
2 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
2 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
2 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
3 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
3 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
3 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
3 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca Selengkapnya