TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut mengusulkan sejumlah nama calon menteri untuk kabinet periode 2014-2019. "Sebagai ketua partai, kan," kata JK di Istana Wakil Presiden, Rabu, 22 Oktober 2014.
JK menganggap masukan Megawati bukan hal yang spesial buat anak Presiden Sukarno itu. Baik JK maupun Presiden Joko Widodo berkonsultasi dengan seluruh ketua partai pendukungnya untuk menentukan calon menteri. "Kami berkonsultasi kepada semua ketua umum partai, apalagi Ibu Mega." (Baca: Jokowi Umumkan Kabinet, Tanjung Priok Steril)
Jokowi-JK akan memberi jatah kursi menteri pada kalangan partai politik yang mendukungnya dalam pemilihan presiden. Partai tersebut adalah PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Bakal calon menteri kemudian diserahkan ke KPK serta Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan pada pekan lalu. Kebijakan itu diambil untuk mengetahui latar belakang para calon pembantu presiden tersebut. Dari penelusuran dua lembaga itu, sebagian calon menteri diduga kuat bermasalah. Mereka diberi label merah dan kuning oleh KPK. (Baca: Ini Rute Jokowi Saat Umumkan Kabinet di Priok)
JK menampik calon menteri yang bermasalah paling banyak dari kalangan partai politik. JK juga membantah bahwa tarik-menarik kepentingan calon menteri dari parpol menghambat pengumuman kabinetnya. Ia juga menampik soal kabar adanya desakan nama tertentu dari kalangan parpol untuk masuk ke kabinetnya. "Yang ada hanya kepentingan rakyat," kata JK.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler
Fahri Sebut Jokowi Presiden yang Tak Pandai Pidato
'Jokowi Enggak Pantas Jadi Presiden'
Ketemu Kalla, Prabowo Minta Maaf Soal Pilpres
Berita terkait
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
9 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
11 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
13 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
13 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
24 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca SelengkapnyaRekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK
24 hari lalu
Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto
24 hari lalu
Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.
Baca SelengkapnyaUsai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
25 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
25 hari lalu
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.
Baca SelengkapnyaArti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu
43 hari lalu
Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.
Baca Selengkapnya