Walikota Solo, Hadi Rudyatmo (kanan) menerima buku tentang Jenang dari ketua panitia Festival Jenang, Slamet Raharjo di tengah acara festival jenang di Kawasan Ngarsopura, Solo, (23/2). Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Surakarta - Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengadakan doa bersama dan tirakat di rumah dinas Wali Kota Surakarta pada hari ini, 19 Oktober 2014, untuk menyambut pelantikan presiden terpilih Joko Widodo menjadi presiden ketujuh Indonesia.
Sebelum doa bersama yang akan diselenggarakan mulai pukul 00.00, tuan rumah akan membunyikan seperangkat gamelan yang sudah disiapkan di ruang tengah mulai pukul 20.00.
Doa bersama dilakukan di kamar yang pernah dihuni Bung Karno di rumah dinas Wali Kota Surakarta. Kamar itu menjadi tempat beristirahat Presiden Sukarno saat berkunjung ke Surakarta.
"Doa bersama diikuti tokoh lintas agama. Kami berdoa agar pelantikan berjalan lancar dan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla juga lancar selama lima tahun ke depan," kata Rudyatmo kepada wartawan, Ahad, 19 Oktober 2014. (Baca: Pelantikan Jokowi, 200 Polisi Lumajang Siaga )
Seusai doa bersama, acara dilanjutkan dengan tirakat di ruang belakang rumah dinas tersebut. Dia mengundang tokoh masyarakat, kepala dinas, pengurus partai, dan masyarakat umum untuk ikut tirakat hingga pagi hari. "Saya perkirakan ada 500 orang yang hadir," kata Rudyatmo.
Untuk tirakat, Rudyatmo menyediakan tujuh tumpeng. Salah satunya adalah tumpeng kendit. Tumpeng ini mengandung harapan Jokowi bisa merangkul seluruh elemen masyarakat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Pada Senin pagi, Rudyatmo akan mengadakan doa bersama di Gladag. Acara itu bersamaan dengan kirab kereta uap Jaladara dan bus tingkat wisata Werkudara. "Saya cuti sehari pada 20 Oktober untuk ikut terlibat di perayaan pelantikan Jokowi."