Walikota Solo, Hadi Rudyatmo memotong seribu tumpeng memandai dibukanya festival Jenang di Kawasan Ngarsopura, Solo, (23/2). Festival Jenang tersebut menyajikan berbagai jenis jenang yang akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Surakarta - Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memastikan tidak menghadiri pelantikan presiden terpilih Joko Widodo di Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 20 Oktober 2014.
Rudyatmo beralasan, hingga hari ini dia tidak mendapat undangan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. "Tidak ada undangan pelantikan yang dikirim ke kantor Wali Kota. Tidak tahu kalau dikirim ke kantor partai," kata Rudyatmo kepada wartawan, Ahad, 19 Oktober 2014.
Sosok Wali Kota yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surakarta ini mengaku tidak berniat datang langsung ke Jakarta untuk memberi selamat kepada Jokowi. (Baca: Pelantikan Jokowi, 200 Polisi Lumajang Siaga )
Rudyatmo mengaku lebih memilih berada di Surakarta dan menyaksikan proses pelantikan dari layar televisi. "Ada beberapa acara yang kami selenggarakan untuk menyambut pelantikan Jokowi. Jadi, lebih baik saya tetap di Solo."
Namun, Rudyatmo melanjutjan, ada relawan dan kader PDI Perjuangan yang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pesta rakyat di Monumen Nasional. Dia berpesan, kader daerah dan relawan harus tertib dan tidak mengganggu keamanan di Ibu Kota. (Baca: Agenda Jokowi pada Hari Pelantikan Presiden )
"Juga kepada kader PDI Perjuangan di Solo, saya minta tidak melakukan konvoi. Cukup saksikan pelantikan di kantor partai," kata Rudyatmo, yang menjadi Wali Kota Surakarta menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surakarta Teguh Prakosa mengatakan sebenarnya ada dua undangan pelantikan Jokowi, yaitu untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta. Hanya, Teguh tidak tahu apakah keduanya berencana berangkat.
"Hanya ada dua undangan yang dikirim ke kantor partai. Pengurus tidak dapat undangan," kata Teguh, yang juga menjabat Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surakarta.
