Jokowi menyampaikan sambutannya saat mengunjungi Museum Bung Karno di Denpasar, Bali, Sabtu 30 Agustus 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan presiden terpilih, Joko Widodo atau Jokowi, tak punya rekening di luar negeri. "Tidak ada satu pun rekening di luar negeri atas nama Jokowi," kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di kantor KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Oktober 2014. (Baca: KPK: Jokowi Clear!)
Pernyataan Pandu terkait dengan adanya pengaduan yang masuk ke KPK bahwa Jokowi diduga mempunyai rekening di luar negeri untuk menyembunyikan hartanya. Penyelidik KPK, menurut Pandu, sudah mengklarifikasi ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan soal laporan itu.
Menurut Pandu, PPATK tidak bisa menindaklanjuti penelusuran ke luar negeri karena tidak ada kasusnya. "Jadi, untuk rekening clear juga," ujar Pandu. (Baca: Kata Syafii Maarif Soal Acara Penyambutan Jokowi)
Pandu melanjutkan, KPK memang berinisiatif untuk mengklarifikasi berbagai tudingan korupsi kepada Jokowi yang akan dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober nanti. Pandu berharap klarifikasi ini menjawab segara tudingan yang menyesatkan. "Jangan sampai menimbulkan bola liar," kata Pandu. (Baca: Calon Bos KPK Diseleksi pada Era Jokowi)
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan segera menindaklanjuti berbagai persoalan hukum yang disebut-sebut terkait dengan presiden terpilih, Joko Widodo, dengan memanggil KPK dan Kejaksaan Agung. Ini menyusul laporan Rachmawati Soekarnoputri, yang meminta penundaan pelantikan Jokowi lantaran diduga terjerat kasus hukum.
Rachmawati, yang juga Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, meminta penundaan pelantikan Jokowi lantaran mesti mengklarifikasi dulu kasus hukum yang dikaitkan terhadap dirinya. Kasus yang dimaksud yakni dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta, penyaluran dana pendidikan di APBD Solo, serta kepemilikan rekening di luar negeri.
"Kan ada rumor kami akan diminta datang oleh Pak Fadli Zon, kami pikir penjelasan ini membuat publik jadi jelas," kata Pandu.