Aksi unju rasa para korban Lapindo menuntut hak mereka beberapa waktu silam. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo - Istri mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, Tuti Sutiawati, memborong cakram padat berisi rekaman video luapan lumpur Lapindo ketika mengunjungi titik semburan 21 di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jumat, 10 Oktober 2014.
Tuti datang bersama 28 orang dari Yayasan Krida Nusantara. Ketika tiba di atas tanggul, Tuti langsung ditawari kaset video tragedi semburan lumpur pada 2006 itu oleh pedagang. Karena penasaran dengan isinya, sebagian besar rombongan membeli cakram padat yang dijual di sekitar tanggul lumpur itu.
Tuti membeli dua buah kaset dan menyodorkan uang Rp 150 ribu kepada penjualnya. Padahal cakram padat itu hanya dihargai Rp 30 ribu per biji. "Berarti Ibu Tuti juga memberi uang kepada kami. Alhamdulillah, kami diberi rezeki oleh beliau," kata Ulfa, penjual cakram padat yang juga korban semburan lumpur. (Baca berita lain: Korban Lumpur Lapindo Mengadu ke Presiden SBY)
Kepada Ulfa dan kawan-kawan yang mengais rezeki sebagai penjual kaset, Tuti meminta untuk selalu sabar dalam menunggu ganti rugi yang sampai saat ini masih macet. "Sabar saja, mungkin pekerjaan ini (menjual kaset) memang lebih baik," ujarnya.
Tuti sempat menanyakan tanggul lumpur yang beberapa waktu lalu jebol. Rupanya, perempuan yang telah berusia senja itu mengikuti pemberitaan di media massa. "Di mana tanggul yang kemarin jebol? Kabarnya mengancam perumahan warga?" tanya Tuti kepada warga korban. (Baca juga: Lumpur Lapindo Mengering, Tanggul Kritis Aman)
"Di sebelah utara Bu, di Desa Gempol Sari. Tapi sekarang sudah diperbaiki," kata Kamto, salah satu korban lumpur yang ikut menyapa rombongan. Dalam kunjungan itu, Tuti didampingi Nyonya Raharjo Megeng, Wakil Pengawas Yayasan Krida Nusantara, dan Nyonya Handoko selaku Sekertaris Yayasan.
Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo
23 Januari 2022
Minarak Group Kaji Temuan Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo
Minarak Group ikut merespons temuan Kementerian ESDM terkait potensi logam tanah jarang atau Rare Earth Element di lokasi lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.