TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mengatakan koalisi pendukungnya adalah pembela Pancasila sejati. Menurut Prabowo, di dalam barisan ada tokoh Reformasi yang menggulingkan Orde Baru, seperti Amien Rais, dan aktivis 1998 dari jemaah kampus, seperti Fahri Hamzah. Menurut Prabowo, justru koalisinya merupakan benteng Demokrasi.
"Pejuang demokrasi, ya, mereka ini. Mereka ini keluar-masuk penjara demi demokrasi," kata Prabowo di area Masjid Al-Bakrie pada Jumat, 10 Oktober 2014. "Saya tahu karena yang menjaga saat mereka mendekam di penjara itu, ya, saya," kata Prabowo diiringi riuh rendah undangan. (Baca: Pro-Prabowo Kuasai MPR/DPR, Ical: Skenario Allah)
Amien Rais memberikan empat wejangan singkat agar koalisi Prabowo tetap solid. "Jangan retak, apalagi pecah," kata Amien. Kedua, jangan lengah karena perjuangan masih panjang. Ketiga, jangan pernah sombong. "Keempat, jangan melangkah tanpa ingat kepada Tuhan."
Dalam sesi salat Jumat itu, turut hadir berbagai elite dari koalisi. Selain Aburizal, dari Golkar ada Ketua DPR Setya Novanto, Idrus Marham, Ade Komaruddin, Aziz Syamsudin, Fadel Muhammad, Mahyudin, dan Roem Kono. Dari Gerindra ada Ketua Umum Prabowo Subianto, yang datang bersama Ketua Dewan Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais. (Baca: Dimyati: PPP Tetap di Koalisi Prabowo)
Ada juga Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Ketua DPP PAN Taufik Kurniawan. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali datang bareng Menteri Perumahan Rakyat yang juga kader Partai Ka'bah, Djan Faridz.
Ada juga Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, yang juga menjadi khatib dalam salat tersebut. Dari PKS juga hadir Hidayat Nur Wahid dan Fahri Hamzah. Ketua Umum Partai Bulan Bintang M.S. Kaban juga datang.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler lainnya:
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Krisis, Gudang Garam PHK 2.000 Karyawan
