TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan kerja sama yang dibangun partainya dengan Partai Persatuan Pembangunan bukan koalisi sesaat. Koalisi yang dibentuk saat pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, yang berlangsung hingga Rabu pagi, 8 Oktober 2014, itu akan berlanjut.
Ihwal jatah kursi menteri yang akan diterima partai berlambang Kabah itu, PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. "Apakah akan dapat kursi kabinet, tentunya jadi pertimbangan presiden terpilih," kata Tjahjo saat dihubungi Tempo, Kamis, 9 Oktober 2014. (Baca: PPP Sumatera Barat Ingin Tetap di Koalisi Prabowo)
Kemarin, presiden terpilih Joko Widodo mengisyaratkan akan memberikan jatah menteri untuk PPP setelah partai berlambang Kabah itu bergabung dengan koalisi PDI Perjuangan pada pemilihan ketua MPR. Namun, Jokowi tak menyebutkan nama kader PPP yang akan duduk dalam kabinetnya. Jokowi juga tidak mau menjawab berapa kursi yang diberikan kepada PPP. "Kalau sudah bergabung, tentu saja iya (dapat menteri)," kata Jokowi.
Tjahjo menganggap dukungan PPP penting untuk menguatkan pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla lima tahun ke depan. PDI Perjuangan, menurut Tjahjo, juga masih fleksibel dalam mencari mitra koalisi tergantung pada perubahan konstelasi politik yang akan terjadi.
Koalisi SBY-Prabowo-Aburizal yang menjadi oposisi, menurut Tjahjo, juga tak bisa dipastikan soliditasnya. "Begitu juga dengan koalisi SBY-Prabowo yang menguasai pimpinan DPR/MPR, belum tentu berjalan efektif," kata Tjahjo. (Baca: Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik)
Anggota Komisi Pertahanan DPR itu juga tak mempermasalahkan koalisi SBY-Prabowo-Aburizal yang mendominasi pimpinan MPR dan DPR. Menurut Tjahjo, hal itu tak akan menghalangi pemerintahan Jokowi-JK. "PDI Perjuangan malah menilai pemilihan pimpinan MPR sudah demokratis," kata Tjahjo.
SUNDARI
Terpopuler:
Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi
PDIP Serang Balik Hashim Soal Jokowi
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik
Rupiah Melemah, Jokowi Kritik DPR
Berita terkait
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres
1 menit lalu
Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo
2 jam lalu
Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?
3 jam lalu
Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?
Baca SelengkapnyaKetahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
3 jam lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik
4 jam lalu
Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
4 jam lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaPerjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024
6 jam lalu
Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.
Baca SelengkapnyaRagam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
8 jam lalu
Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.
Baca SelengkapnyaJokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
15 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
16 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca Selengkapnya