Gubenur DKI Jakarta sekaligus Presiden terpilih Joko Widodo membacakan surat pegunduran diri di rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, 2 Oktober 2014. Setelah pengunduran diri Jokowi, secara otomatis Basuki Tjahaja Purnama selaku wakil naik menjadi Gubenur. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta - Relawan pendukung presiden terpilih Joko Widodo berniat menggelar aksi saat pelantikan presiden pada 20 Oktober 2014. Ketua Projo--salah satu kelompok relawan Jokowi--Budi Arie Setiadi mengatakan aksi itu dirancang untuk mengawal dan menjamin kelancaran proses pelantikan. "Kami akan mengerahkan 200 ribu orang dalam acara tersebut," katanya kepada Tempo, Rabu, 8 Oktober 2014. (Baca juga: Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR)
Rencana aksi diputuskan setelah perwakilan dari kelompok-kelompok relawan Jokowi menggelar rapat di Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat. Tak kurang dari seratus orang hadir dalam pertemuan tersebut. Beberapa di antaranya berasal dari Bara JP, Projo, Indonesia Maju, Pospera, Barak UIN, dan Kornas Jokowi.
Budi mengatakan aksi itu dilakukan setelah beredar isu yang menyebutkan sejumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat berniat menjegal pelantikan Jokowi sebagai presiden. Selain itu, ujar Budi, ada isu yang menyatakan proses pelatikan tersebut akan dibuat berantakan untuk mempermalukan Jokowi. "Jika itu dilakukan, mereka akan berhadapan dengan rakyat," tuturnya. (Baca juga: Koalisi Prabowo Siap Ajukan Veto untuk 100 Posisi)
Menurut rencana, kata Budi, peserta aksi tidak akan terkonsentrasi seluruhnya di depan gedung parlemen. Relawan juga berencana menggelar pesta rakyat yang akan diadakan di sekitar kawasan Monumen Nasional. Pesta tersebut akan dimeriahkan oleh sejumlah hiburan dan panggung budaya. "Kami mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi," ujarnya.