Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadarma Ali, dan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto dalam pembacaan deklarasi dukungan di kantor DPP PPP (16/5). TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan berkukuh meminta jatah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat kepada Koalisi Merah Putih. Namun, sampai tadi pagi, koalisi pendukung Prabowo Subianto itu tetap tak memberikan posisi yang diminta partai Ka’Bah.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha, jatah Wakil Ketua MPR untuk PPP terganjal oleh Partai Keadilan Sejahtera. Tamliha menyebut PKS tidak mau mengalah. (DPD Pilih Oesman Sapta sebagai Pimpinan MPR)
“Kami juga tahu posisi kami hanya urutan keenam, tapi kan sudah perjanjian. Kalau kami tidak dikhianati, tentu kami sekarang sudah dapat posisi Wakil Ketua MPR (dari koalisi Prabowo),” ujarnya di gedung DPR, Selasa, 7 Oktober 2014.
Posisi Wakil Ketua MPR, kata Tamliha, sudah harga mati bagi PPP. “Bukan karena haus kekuasaan, tapi ini soal komitmen,” ia berkilah. PPP mengajukan Hasrul Azwar sebagi pemimpin MPR. “Selain karena beliau senior di PPP, berpengalaman sebagai pimpinan DPRD Sumatera Utara, dia juga ketua fraksi dan memiliki posisi di DPP.” (Baca:Koalisi Jokowi Pesimis Paket Pimpinan MPR Diterima)
Di tempat berbeda, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan telah menyediakan posisi itu bila PPP bersedia bergabung dengan paket koalisi pendukung Jokowi. Tamliha mengatakan belum bertemu dengan Tjahjo Kumolo. “Saya ketemu dengan seseorang (dari koalisi Jokowi), tapi saya tidak ingin menyebutnya,” katanya.