Curhat SBY di Twitter, Babak Akhir SBY-Mega

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 6 Oktober 2014 15:20 WIB

Ilustrasi TEMPO.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bercerita soal sulitnya menjalin komunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Ahad, 5 Oktober 2014.

Penjelasan ini disampaikan melalui akunnya di jejaring sosial Twitter, @SBYudhoyono. Pernyataan itu disebut sebagai babak terakhir usaha SBY untuk bersilaturahmi dengan Megawati. (Baca: Eva: Curhat SBY Hanya Cari Kambing Hitam )

"(Cuitan di) Twitter itu sudah yang terakhir Di ujung masa jabatan, dia (SBY) sudah maksimal menjalin komunikasi. Tapi tidak ada respons dari Bu Megawati," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Bagian Komunikasi Publik, Andi Nurpati, Senin, 6 Oktober 2014.

Selama ini, Presiden SBY, yang juga menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, selalu mencari ruang untuk bertemu dengan Megawati. Setiap kali ada acara kenegaraan, seperti upacara 17 Agustus, undangan selalu dilayangkan kepada Megawati. Namun, Megawati tidak pernah hadir. (Baca: Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0)

Andi menuturkan komunikasi dari PDIP selama ini disampaikan melalui petinggi partai banteng, seperti Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo atau Ketua Fraksi PDIP di DPR, Puan Maharani, yang juga putri Megawati. Pesan-pesan dari Megawati selalu disampaikan kepada Demokrat melalui perantara-perantara ini.

"Patut dievaluasi, apakah itu cerminan bagus? Beliau tokoh politik, harus memberikan pembelajaran. Kalau menutup komunikasi, itu pembelajaran negatif," kata Andi. (Baca: SBY Akan Beri Wejangan Terakhir di HUT TNI Ke-69)

Menurut Andi, politikus dari generasi muda prihatin mengenai kondisi ini. Menurut Andi, sikap bungkam Megawati ini dapat menyulitkan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla kelak.

Berbagai kekalahan yang diterima kubu Jokowi-Kalla selama ini, baik dalam pertarungan soal RUU Pilkada maupun perebutan kursi Ketua DPR, merupakan imbas sifat kaku Megawati.

"Politik butuh komunikasi. Andai waktu awal ada perbincangan dengan koalisi Prabowo, tidak ada yang tidak mungkin," kata Andi. (Baca: Investor Tunggu Sikap Politik Megawati )

Sebelum presiden berganti, Andi melanjutkan, hubungan Megawati dengan SBY diharapkan mencair demi kelangsungan pemerintahan kabinet baru.

Demokrat siap mendukung semua program baru yang prorakyat asalkan melalui pembahasan mendalam. Megawati sebagai ketua umum partai penyokong Jokowi-Kalla tentu diharapkan punya andil dalam pembahasan tersebut.

"Kalau komunikasi dibuka untuk kepentingan bangsa dan negara, akan lebih baik," ujar Andi.

URSULA FLORENE SONIA






Berita lain:
Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih
Adian Napitupulu Yakin Dana Kampanye Balik Modal
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka
Kenali Enam Tanda Wanita yang Butuh Seks
Adian: Anggota DPR Terima Rp 90 Juta per Bulan







Advertising
Advertising















Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Gelar RUPSLB Hari Ini, Bos Garuda Pastikan Tak Ada Copot-Pasang Direksi dan Komisaris

27 Desember 2022

Gelar RUPSLB Hari Ini, Bos Garuda Pastikan Tak Ada Copot-Pasang Direksi dan Komisaris

Bos Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan dalam RUPSLB pada hari ini tidak akan ada agenda pergantian direksi dan komisaris perseroan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Tuhiyat yang Diangkat Heru Budi jadi Dirut Baru MRT Jakarta

26 Oktober 2022

Rekam Jejak Tuhiyat yang Diangkat Heru Budi jadi Dirut Baru MRT Jakarta

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengangkat Tuhiyat sebagai Dirut PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Seperti apa rekam jejak Tuhiyat?

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Winarto yang Ditunjuk jadi Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol

18 Agustus 2022

Rekam Jejak Winarto yang Ditunjuk jadi Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol

RUPST Pembangunan Jaya Ancol hari ini memutuskan merombak seluruh jajaran direksi perseroan. Bagaimana rekam jejak para direktur perseroan tersebut?

Baca Selengkapnya

Seluruh Direksi Pembangunan Jaya Ancol Diberhentikan, Tom Lembong: Penyegaran untuk Perbaikan

18 Agustus 2022

Seluruh Direksi Pembangunan Jaya Ancol Diberhentikan, Tom Lembong: Penyegaran untuk Perbaikan

RUPST PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang digelar hari ini memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat seluruh jajaran direksi BUMD tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Pejabat BI Ini Didapuk jadi Komisaris Utama OVO Gantikan Mirza Adityaswara

7 Agustus 2022

Eks Pejabat BI Ini Didapuk jadi Komisaris Utama OVO Gantikan Mirza Adityaswara

Eks pejabat Bank Indonesia (BI), Dyah NK Makhijani, didapuk menjadi komisaris utama PT Visionet International (Ovo).

Baca Selengkapnya