TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah warga negara Indonesia yang berdomisili di Dili meninggalkan ibu kota Timor Leste itu menuju Atambua, perbatasan wilayah Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste. Alasannya, situasi tidak aman menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-3 dan berakhirnya misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di negara baru itu, Jumat (20/5). Para WNI yang sebagian besar pengusaha itu membawa barang-barang kebutuhan hidup. Mereka mengaku akan menetap sementara di Atambua, sambil menunggu perkembangan di Timor Leste. Sumber dari perbatasan Motaain, Kabupaten Belu, menyebutkan, arus eksodus warga mulai terlihat sejak Senin (16/5) lalu. Diperkirakan jumlah warga yang meninggalkan Timor Leste akan bertambah, jika situasi keamanan memburuk.Lalu lintas penyeberangan dari Atambua ke Timor Leste terlihat sepi beberapa hari belakangan ini. Hanya beberapa kendaraan berpelat nomor "UN" (milik staf PBB) dan kendaraan pribadi yang masih melintasi wilayah perbatasan menuju Timor Leste. Kepala Polres Belu Ajun Komisaris Besar Ekotrio Budhiniar yang dimintai konfirmasi melalui telepon, Kamis (19/5), mengaku belum menerima laporan adanya eksodus warga Timor Leste. "Memang ada kemungkinan eksodus karena saya mendapat informasi bahwa banyak WNI sudah mempersiapkan diri untuk ke Timor barat," katanya.Sebelumnya, Komandan Korem 161 Wirasakti/Kupang, Kolonel Inf. Amir Hamka Manan mengatakan, TNI akan menghalau warga Timor Leste yang berusaha memasuki wilayah Indonesia. Jems de Fortuna