TEMPO.CO, Malang - Perburuan penyu hijau (Chelonia mydas) di wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, diprediksi kian merajalela. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Pemangku Hutan Sumbermanjing Wetan Perum Perhutani Malang, Maman Sudirman, Kamis, 2 Oktober 2014.
Perburuan dan perdagangan daging penyu yang dilindungi ini diduga melibatkan sindikat yang cukup besar. “Perburuan penyu hijau mulai marak dalam tiga -empat bulan terakhir,” kata Maman. (Baca juga: Perburuan Satwa Langka di Jawa Timur Masih Tinggi)
Menurut Maman, para pelaku ditengarai memburu penyu hijau untuk mengambil daging, cangkang, telur, dan organ tubuh lainnya guna diperdagangkan di pasar gelap. Dia menduga, perburuan dan perdagangan daging penyu melibatkan sejumlah nelayan di Malang dan luar Malang.
Para pemburu menggunakan jaring tithil yang dipasang di tengah laut. Di tiap jeratan jaring ada pisau tajam yang bisa langsung mematikan satwa laut yang terperangkap.
“Informasinya, jaring tithil itu dibawa nelayan dari Banyuwangi. Waktu penyu hijau yang tertangkap, bukannya dilepaskan, tapi malah dibawa ke darat. Padahal mereka tahu penyu hijau itu dilindungi,” kata Maman.
Pada Rabu lalu, Maman bersama petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Malang, Satuan Polisi Air Sendangbiru, dan Pos TNI Angkatan Laut Sendangbiru berpatroli dan memergoki seorang nelayan di hutan Petak 81 dekat Pantai Ungapan, Desa Sumberagung, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Sang nelayan langsung kabur saat didekati dan meninggalkan dua penyu hijau di sampannya. Ukuran dua penyu itu sangat besar. Butuh enam orang untuk memindahkan satu penyu ke darat. Salah satu penyu hijau itu tengah sekarat. Penyu yang sekarat ini diperkirakan berumur 70 tahun dan berbobot satu kuintal. Sedangkan penyu yang masih sehat berbobot lebih dari satu kuintal dan berumur lebih tua daripada penyu hijau yang sekarat.
Ketua Protection of Forest and Fauna Rosek Nursahid menguatkan keterangan Maman. Menurut Rosek, perburuan dan perdagangan penyu telah berlangsung bertahun-tahun. Perburuan telur penyu di pesisir selatan Malang nyaris tidak terawasi petugas. Telur dan dagingnya diperdagangkan diam-diam.
ABDI PURMONO
Berita lainnya:
SBY Klaim Jokowi Tawarkan Demokrat Bergabung
Dilantik, Titiek Soeharto Pakai Kebaya Ibu Tien
Pimpinan DPR Dikuasai Pro-Prabowo, Puan: Zalim
Berita terkait
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon
30 Oktober 2023
Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi
28 Januari 2021
Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.
Baca SelengkapnyaHewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi
26 September 2019
Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka
7 Februari 2019
Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
19 September 2018
Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.
Baca SelengkapnyaKisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal
6 Maret 2018
Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.
Baca SelengkapnyaDiburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
28 Januari 2018
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.
Baca SelengkapnyaNelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua
7 Juli 2017
Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.
Baca SelengkapnyaBayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan
26 Juni 2017
Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.
Baca Selengkapnya30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai
11 Mei 2017
Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Baca Selengkapnya