Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto, memberikan kata sambutan dalam pembekalan anggota DPR terpilih periode 2014-2019 Koalisi Merah Putih, di Jakarta, 26 September 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO,Jakarta - Tidak ada perwakilan dari Partai Demokrat yang menghadiri rapat rutin koalisi partai pendukung Prabowo Subianto pada Selasa, 30 September 2014. "Demokrat tidak hadir rapat," ujar Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Muhamad Romahurmuziy. (Baca: Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi)
Pantauan Tempo, rapat yang diadakan di lantai 12 Gedung Nusantara I yang merupakan kantor Fraksi Golkar ini dihadiri sejumlah tokoh koalisi Prabowo, seperti Bendahara Umum Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, dan politikus PPP, Ahmad Yani. Pertemuan dimulai sejak pukul 14.00.
Menurut Romi, pertemuan ini membicarakan soal pimpinan DPR dan MPR. Koalisi Prabowo sudah menyiapkan sejumlah nama yang masih digodok. "Sebelum pelantikan presiden, seharusnya sudah disepakati," ujar Romi. (Baca: Pilkada di DPRD, Kalla: Pemerintahan Bisa Goyah)
Apabila Demokrat bergabung, situasi dapat berubah. Lantaran ada kemungkinan partai tersebut akan mengajukan nama. "Dinamika masih tinggi. Kadang Demokrat tidak bergabung, kadang bergabung. Putusan tetap kita tunggu tergantung Demokrat," ujar Romi.
Setelah memimpin aksi walk-out, Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf sempat digadang-gadang akan memperoleh posisi pimpinan di DPR atau MPR. Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari petinggi-petinggi partai koalisi Prabowo ihwal jatah untuk Demokrat itu. (Baca: Prabowo Senang Pilkada Langsung Dihapus)
Untuk mengisi jabatan Ketua DPR, koalisi Prabowo sudah pasti menyiapkan nama dari Partai Golkar sebagai pemilik suara tertinggi di koalisi. Setya Novanto digadang-gadang sebagai calon terkuat. Beberapa nama lain, seperti Fadel Muhammad, juga disebut sebagai salah satu kandidat kuat.