Aksi Tolak UU Pilkada Bentrok, 7 Mahasiswa Luka  

Reporter

Senin, 29 September 2014 20:58 WIB

Pengunjuk rasa mengusung keranda mayat yang bertuliskan " Demokrasi" dan sejumlah poster saat aksi teaterikal di depan gedung DPRD Malang, Jawa Timur, 29 September 2014. UU Pilkada tak langsung dinilai mencederai Demokrasi dan mengesampingkan peran serta masyarakat. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Pontianak - Aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah di Pontianak diwarnai bentrokan antara mahasiswa dan polisi. Tujuh orang terluka dalam bentok tersebut.

Aksi dimulai dari arak-arakan mahasiswa gabungan dari berbagai organisasi kemanusiaan di Bundara Tugu Digulis, Senin, 29 September 2014. Mereka berjalan kaki menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat sekitar pukul 10.30 WIB. Selain menolak UU Pilkada, mahasiswa juga menuntut transparasikan anggaran DPRD.

Sampai di gedung Dewan, mahasiswa berusaha mendesak masuk ke dalam. Gedung itu sendiri sudah dijaga oleh ratusan anggota polisi. Dua unit mobil Baracuda juga telah diparkir di halaman gedung. Sembari melakukan orasi, mahasiswa mencoba menerobos masuk ke halaman.

Langkah mahasiswa gabungan kelompok Cipayung plus yang terdiri dari PMKRI, HMI, Solmadapar, GMNI, jurusan ilmu administrasi FISIP Untan, dan IAIN Pontianak dihadang aparat. Bentrokan tak terhindarkan hingga menyebabkan tujuh mahasiswa luka-luka terkena bogem aparat.

Korban luka ialah Sumadi dan Hamdi dari GMNI, Faiz dari HMI, Ian Yus dari Solmadapar, Cholis Miftah dan Andi. Ian Yus bahkan sempat pingsan. "Saya akan melaporkan kasus ini ke Komnas HAM," kata Sumadi.

Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Kalimantan Barat Komisaris Besar Suhadi S.W. mengatakan pihaknya meminta maaf kepada mahasiswa atas peristiwa pemukulan tersebut. "Seharusnya peristiwa seperti ini tidak perlu terjadi jika masing-masing pihak dapat mengendalikan diri," katanya.

Suhadi mengatakan biaya pengobatan mahasiswa yang terluka tersebut ditanggung penuh Polda Kalimantan Barat. Adapun anggota polisi yang melakukan kekerasan akan dijatuhi sanksi. "Akan dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Propam (Profesi dan Pengamanan)," katanya.

Malam ini, Kapolda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto bersama Wakapolda dan Kepala Bidang Propam membesuk mahasiswa yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sudarso. "Kapolda memerintahkan agar mahasiswa yang menjadi korban dirujuk ke RS Mitra Medika," ujar Suhadi.

ASEANTY PAHLEVI

Terpopuler

Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi

5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan

Senin, WNI di New York Akan Demo RUU Pilkada

Jokowi: Koalisi Merah Putih bagai Kerikil

Telepon Hamdan Zoelva, Ini Isi Curhatan SBY
Tak Ditandatangani Presiden, UU Pilkada Tetap Sah
Ayah Ganjar Pranowo Tak Tahu Anaknya Jadi Gubernur

Berita terkait

Respons Kapolda Kalbar soal Ricuh Demo Karyawan Duta Palma, Minta Video Viral Disikapi dengan Bijak

21 Agustus 2023

Respons Kapolda Kalbar soal Ricuh Demo Karyawan Duta Palma, Minta Video Viral Disikapi dengan Bijak

Kapolda Kalbar meminta agar video viral soal bentrokan demo karyawan Duta Palma disikapi dengan bijak dan tak langsung menyalahkan salah satu pihak.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Pengendara Mobil Nissan yang Tewas Tertembak Senjata Api Polisi

5 November 2022

Fakta-fakta Pengendara Mobil Nissan yang Tewas Tertembak Senjata Api Polisi

Saat membersihkan senjata api itu, posisi Bripka Frengki menghadap ke jalan dan senjata api diarahkan ke bawah, dia mengokang dan tiba-tiba meletus.

Baca Selengkapnya

Pengusutan Kasus Masjid Ahmadiyah, Kabareskrim: Cukup Ditangani Polda Kalbar

6 September 2021

Pengusutan Kasus Masjid Ahmadiyah, Kabareskrim: Cukup Ditangani Polda Kalbar

Kabareskrim menyatakan jika penanganan kasus pengerusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang, cukup ditangani oleh Polda Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Terlibat Pencabulan Bocah , Lelaki Ini Ditangkap Polisi

12 Juni 2020

Terlibat Pencabulan Bocah , Lelaki Ini Ditangkap Polisi

Petugas Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat tangkap lelaki 23 tahun karena diduga mencabuli anak di bawah umur.

Baca Selengkapnya

Wadir Narkoba Polda Kalbar Ditangkap di Bandara, Diduga Bawa Sabu

29 Juli 2018

Wadir Narkoba Polda Kalbar Ditangkap di Bandara, Diduga Bawa Sabu

Saat ini, Wadir Narkoba Polda Kalbar yang tertangkap karena kedapatan membawa sabu tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Markas Besar Polri.

Baca Selengkapnya

Penjualan 2 Bayi Orangutan Ilegal Digagalkan di Pontianak

22 Agustus 2017

Penjualan 2 Bayi Orangutan Ilegal Digagalkan di Pontianak

Polisi Hutan menggagalkan penjualan dua bayi orangutan ilegal dan menangkap pelakunya di Pontianak.

Baca Selengkapnya

Jadi Hoax Mirip Pelaku Bom Kampung Melayu, Girsang Lapor Polisi  

26 Mei 2017

Jadi Hoax Mirip Pelaku Bom Kampung Melayu, Girsang Lapor Polisi  

Rinton Girsang Ershi membantah informasi di media sosial bahwa dirinya mirip pelaku peledakan bom di Kampung Melayu, dan melaporkannya ke polisi.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Pasar Pontianak Hari Ini Normal, Aparat Masih Bersiaga  

21 Mei 2017

Aktivitas Pasar Pontianak Hari Ini Normal, Aparat Masih Bersiaga  

Aktivitas masyarakat di kawasan Pasar Flamboyan, pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak, Ahad, 21 Mei 2017, tampak normal seperti hari biasa.

Baca Selengkapnya

Hoax Bentrok di Pontianak,Kapolda Kalbar:Jangan Terpancing Medsos  

21 Mei 2017

Hoax Bentrok di Pontianak,Kapolda Kalbar:Jangan Terpancing Medsos  

Kapolda Kalimantan Barat menyatakan tidak ada bentrok antar warga dalam Aksi Bela Ulama dengan pawai Dayak yang acaranya bersamaan.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Sempat Kisruh, Polisi: Pontianak Sudah Kondusif  

21 Mei 2017

Unjuk Rasa Sempat Kisruh, Polisi: Pontianak Sudah Kondusif  

Ketegangan sempat terjadi, namun situasi dapat dikendalikan. Menurut polisi, peserta aksi bela ulama di Pontianak membubarkan diri sekitar pukul 16.40

Baca Selengkapnya