Eks Bos Freeport Diperiksa KPK Hampir 9 Jam

Reporter

Jumat, 26 September 2014 22:29 WIB

Gubernur Papua Barnabas Suebu (kiri) dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Armando Maher, diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi selama hampir 9 jam. Keluar pukul 19.40 WIB, dia mengaku dicecar ihwal proyek pengadaan detailing, engineering, design, pembangkit listrik tenaga air di Sungai Memberamo, Papua.


Perkara korupsi senilai Rp 36 miliar dalam proyek tersebut kini menjerat Gubernur Papua Barnabas Suebu sebagai tersangka. Armando mengaku mengenal Barnabas. "Ya, sering komunikasi," kata Armando di halaman parkir gedung KPK, Jumat, 26 September 2014.(Baca:KPK Periksa 20 Saksi Kasus Korupsi PLTA di Papua)

Meski sering berkomunikasi, Armando membantah pernah menyetor duit buat Barnabas. "Oh tidak seperti itu. Tidak ada transaksi," katanya. Armando mengklaim penyidik KPK pun tidak bertanya soal dugaan korupsi.

Hubungan Freeport dengan perkara Barnabas adalah soal komitmen Freeport yang siap membeli PLTA Memberamo. "Kalau benar ada listriknya, kami siap membeli," katanya.

Freeport, menurut Armando, memang berencana menaikkan produksi listrik pada 2021. Sebelum Pemerintah Papua menawarkan PLTA untuk dibeli, Freeport sudah berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap. "Biaya PLTA memang lebih murah dari batu bara yang selama ini kami gunakan," kata Armando.(Baca:Rugikan Negara, Barnabas Suebu Jadi Tersangka)

Meskipun berkomitmen untuk membeli PLTA bikinan Pemerintah Papua, tapi Armando mengatakan Freeport menerjunkan tim untuk memeriksa proyek PLTA. "Kami khawatir ada masalah dalam proyeknya. Pertimbangannya, kami akan menghentikan rencana membangun PLTU. Jangan sampai keduanya malah tidak ada yang berhasil dibangun," ujar dia.

Kebutuhan listrik yang meningkat itu disebabkan penambahan operasi Freeport, perluasan area perumahan untuk masyarakat dan pabrik. Armando mengatakan Freeport berencana membangun tiga PLTU berkapasitas 65 megawatt. Sedangkan aliran air Sungai Memberamo sanggup menghasilkan listrik hingga 400 megawatt.

"Berhubung ada program Pemerintah Papua, kalau kami tak beli, kasihan dong, masa program pemerintah tidak didukung. Jadi terpaksalah itu," kata Armando.

Dalam perkara tersebut, KPK sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Selain Barnabas, dua tersangka lain yaitu Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua di jaman Barnabas, Jannes Johan Karubaba; dan Direktur Utama PT Konsultasi Pembangunan Irian Jaya Lamusi Didi. KPK menduga PT Konsultasi dekat dengan Barnabas.
MUHAMAD RIZKI


Baca juga:
Gubernur Riau Annas Maamun Kena Tulah Sumpah
Ahok: Udah Tionghoa, Nonmuslim, dari Belitung Pula
Pengamat: RUU Pilkada Balas Dendam Kubu Prabowo
Ahok dan Ridwan Kamil Bisa Jadi Motor Gugat UU Pilkada

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

2 jam lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

3 jam lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

3 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

4 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

7 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

12 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

3 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya