TEMPO.CO, Padang - Pemerintah Indonesia akan mendaftarkan pencak silat ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan langkah itu penting karena ada negara tetangga yang juga sedang berjuang untuk mencatatkan pencak silat sebagai warisan budaya mereka. "Ini jangan sampai terjadi. Warisan kita akan hilang," ujarnya di Padang, Sumatera Barat, Rabu, 24 September 2014. (Baca: Vovinam, Bela Diri Vietnam Mirip Silat)
Roy mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayan untuk mendaftarkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia ke UNESCO. Bahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan bertindak sebagai pendaftar.
Roy mengatakan, menurut sejarah, pencak silat berasal dari Indonesia. Misalnya, di Minangkabau, pencak silat telah ada sejak 1926. "Banyak referensinya," ujarnya. (Baca: Rebut 4 Emas, Pencak Silat Raih Juara Umum)
Di Candi Borobudur di Jawa Tengah, pada relief rupadatu ada gerakan yang mencerminkan gerakan pencak silat. "Padahal Candi Borobudur itu sudah ada sejak tahun 700. Ini budaya asli kita. Harus kita perjuangkan," ujarnya.
Langkah lain yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahaga bagi pencak silat adalah mengupayakan olahraga itu masuk dalam Olimpiade. "Kalaupun tidak, pada Asian Games 2018 di Indonesia kita akan masukkan pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga," ujarnya.
Roy mendukung pencak silat dimasukkan dalam kurikulum lokal sekolah, seperti yang sudah dilakukan di Kota Padang. "Ini bisa diikuti daerah-daerah lain," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain
Wartawati Tempo Dilecehkan Simpatisan FPI
Soal Gantung Diri di Monas, Anas: Siapa Bilang?
Adnan Buyung: Jaksa Penuntut Anas Bodoh
6 Orang Mati, Vonis Anas, dan Skandal Hambalang
KPK Ingatkan Anas Sesumbar Gantung Diri di Monas
Berita terkait
Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda
3 jam lalu
Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
10 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan
11 hari lalu
Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".
Baca SelengkapnyaIngin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra
15 hari lalu
Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
40 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaPakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya
47 hari lalu
Pemohon juga meminta rincian layanan Alibaba Cloud yang digunakan oleh KPU.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya
50 hari lalu
Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.
Baca Selengkapnya3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta
58 hari lalu
Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir
5 Februari 2024
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN
5 Februari 2024
Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.
Baca Selengkapnya