Hidayat: Fraksi PKS Tetap Pilih Pilkada Lewat DPRD

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 September 2014 05:14 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto didampingi Aburizal Bakrie dan Hidayat Nur Wahid (kanan) saat menanti waktu berbuka puasa di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta (1/7). Kedatangan Prabowo ke Yogyakarta untuk berbuka puasa dan bertemu dengan raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menegaskan partainya tetap istiqomah mendukung pemilihan kepala daerah secara tidak langsung atau melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Sikap PKS ini, menurut Hidayat, sama dengan sikap politik Partai Demokrat dan PPP yang mendukung pilkada melalui DPRD. Belakangan, Demokrat berubah haluan mendukung pilkada secara langsung. (Baca: Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada)

"Sikap kami tidak dibasiskan pada sikap Demokrat yang tiba-tiba saja berubah," kata Hidayat ketika ditemui Tempo di gedung DPR, Senin, 22 September 2014.

Menurut Hidayat, perubahan sikap Partai Demokrat ini merupakan pilihan politik partai itu. "Silakan rakyat memberikan penilaian. Tetapi yang jelas kami, Koalisi Merah Putih, tetap solid," katanya. (Baca: PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY)

Pada Kamis pekan lalu, Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan menggelar konferensi pers untuk menyatakan dukungan partainya terhadap mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat. Namun, ini bisa dilakukan jika sepuluh syarat terpenuhi.

Seperti diketahui, Komisi II DPR akan melakukan pengesahan tingkat I Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah pada 24 September 2014 mendatang. Sedangkan pada 25 September 2014, pengesahan akan dilakukan pada tingkat II atau melalui Sidang Paripurna DPR. (Baca: Strategi Gerindra Loloskan RUU Pilkada Lewat DPRD)

Hidayat mengatakan Fraksi PKS telah menerima aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat, seperti organisasi-organisasi massa Islam yang mendukung agar pilkada dilakukan oleh wakil rakyat.

"Organisasi-organisasi Islam mengatakan kepada kami bahwa pilkada secara langsung telah menyebabkan gesekan sosial di tingkat akar rumput sangat tajam."

Ketika ditanya soal kemungkinan ada partai dari Koalisi Merah Putih yang bakal merapat ke kubu PDI Perjuangan, Hidayat menampiknya.

"Kalau Jokowi meyakini 80 persen PAN dan PPP akan bergeser atau bahkan meloncat atau merapat ke Jokowi, termasuk tentang RUU Pilkada. Maka kami yakin 100 persen bahwa PAN dan PPP tetap komitmen dalam Koalisi Merah Putih, termasuk dalam RUU tentang pilkada."

RIDHO JUN PRASETYO

Baca juga:


Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik
Menteri Agama Tak Setuju Perubahan Nama
J. Kristiadi: Trah Keluarga Bikin Parpol Busuk
Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015
Polwan Cantik Menyamar Jadi Korban Trafficking

















Advertising
Advertising




















Berita terkait

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

38 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

46 hari lalu

Unggul Perolehan Suara di DPR dan DPRD Jakarta, PKS: Alhamdulillah

PKS DKI Jakarta mengucapkan terima kasih kepada warga Jakarta usai unggul dalam perolehan suara Pemilu DPR dan DPRD.

Baca Selengkapnya

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

46 hari lalu

PKS Tunggu Hasil Majelis Syura untuk Tentukan Figur di Pilkada DKI Jakarta

Putusan Majelis Syura bakal menjadi acuan PKS dalam mengusung calon Gubernur di Pilkada DKI 2024. Nama Anies, Hidayat Nur Wahid dan Mardani potensial.

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

53 hari lalu

MK Putuskan Penurunan Ambang Batas Parlemen, HNW: Harus Diberlakukan Juga untuk Presidential Threshold

Ambang batas parlemen diputuskan MK pekan ini, apa itu sebenarnya dan apa dasar aturannya? Bagaimana tanggapan Hidyat Nur Wahid?

Baca Selengkapnya

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

54 hari lalu

Buntut Putusan MK Soal Ambang Batas Parlemen, Ada yang Minta Presidential Threshold Dikoreksi

Hidayat Nur Wahid mengatakan MK perlu memerintahkan DPR dan pemerintah mengoreksi presidential threshold sebelum Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

56 hari lalu

KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

57 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

27 Februari 2024

Pro-Kontra Rencana Menag Yaqut Cholil Qoumas Soal KUA untuk Pernikahan Semua Agama

Perdebatan rancangan KUA untuk pernikahan semua agama yang diajukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ini pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

26 Februari 2024

KUA untuk Semua Agama, Hidayat Nur Wahid: Jadi Beban Psikologis Umat Non-Muslim

Usulan KUA untuk semua agama akan memberatkan warga non-Muslim yang akan menikah, karena KUA identik dengan warga beragama Islam.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Sebut Gubernur Ditunjuk Presiden, Tito Karnavian hingga Anies Baswedan Menolak

8 Desember 2023

RUU DKJ Sebut Gubernur Ditunjuk Presiden, Tito Karnavian hingga Anies Baswedan Menolak

RUU DKJ menyebutkan bahwa Gubernur ditunjuk Presiden tal melalui Pilkada seperti biasanya. Tito Karnavian hingga Anies Baswedan menolak.

Baca Selengkapnya