Masyarakat Adat Klaim Tak Dilibatkan dalam Soal Asap

Reporter

Senin, 22 September 2014 15:30 WIB

Warga berusaha memadamkan api yang membakar lahan tidak jauh dari pemukiman di Kelurahan Baamang Barat, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, 7 September 2014. Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan kabut asap tebal dan terganggunya tiga jalur transportasi, darat, laut dan udara. ANTARA/Untung Setiawan

TEMPO.CO, Palembang - Ketua Badan Pelaksana Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara, Mualimin Pardi Dahlan, menyesalkan sikap pemerintah tidak melibatkan masyarakat adat dalam menanggulangi dan mencegah kebakaran lahan dan hutan. Padahal, masyarakat adat sangat memahami keadaan hutan di wilayahnya.

"Masyarakat tidak pernah dilibatkan dan kami justru sering dijadikan sasaran kesalahan dan dikorbankan," kata Mualimin Pardi Dahlan, Senin, 22 September 2014.

Selasa pekan lalu, pemerintah telah meratifikasi aturan ihwal penanganan asap lintas batas. Menurut aturan itu, pemerintah akan mulai menggandeng masyarakat adat untuk ikut serta mengatasi kebakaran lahan yang berdampak munculnya kabut asap.

Menurut Mualimin, masyarakat adat juga memiliki aturan-aturan dalam mengelola dan memanfaatkan hutan sebagai lingkungan tempat hidup mereka. "Mereka bisa menjaga hutan dari ancaman kebakaran," ujarnya.

Selama ini, kebakaran hutan sering disebabkan oleh perluasan lahan dengan cara membakar pohon dan semak-semak. Tradisi inilah yang menyebabkan Pulau Sumatera dan Kalimantan sering dilingkupi kabut asap yang bisa mengganggu aktivitas dan perekonomian warga.

Menurut mantan Kepala Biro Advokasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Sumatera Selatan ini, bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan tidak akan pernah berhenti selagi pemerintah hanya mendahulukan kepentingan pemodal dalam menguras jutaan hutan yang ada di Sumatera, Kalimantan, juga Papua. Masyarakat adat pesimistis ada perubahan cara pandang pemerintah dalam menanggulangi kebakaran lahan dan hutan.

"Ini karena ada pembiaran pemerintah, sehingga faktanya kebakaran terluas itu ada di areal konsesi mereka (perusahaan)," ujar Mualimin Pardi Dahlan. (Baca: Ada 1.333 Hot Spot di Sumsel, Sebagian Besar HTI)

Dia meminta aparat pemerintah dan penegak hukum tidak melupakan proses hukum terhadap pembakar hutan. "Mari belajar bersama masyarakat terkait kearifan lokal yang selama ini berlaku di tengah masyarakat."

Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Selatan Sigit Wibowo memastikan pihaknya sudah menggandeng masyarakat di sekitar hutan dalam upaya menjaga hutan dari ancaman kebakaran ataupun pencurian kayu. Kerja sama tersebut sudah berlangsung lama dan akan terus ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang. "Bagi kami, masyarakat itu mitra terdepan, dan tidak mungkin kami menganggap enteng kehadiran mereka," kata Sigit Wibowo.

Dinas Kehutanan melalui UPTD Pengendalian kebakaran lahan dan hutan juga telah memberikan pelatihan pengendalian kebakaran untuk masyarakat desa. Sebanyak 2.150 warga dari 210 Desa sudah dibina. (Baca: Selama 2014, Polda Riau Tangkap 233 Pembakar Hutan)

Khusus bagi desa yang rawan kebakaran, pemerintah memberikan peralatan pemadam kebakaran untuk menjadi inventaris desa. Selain itu, Dinas Kehutanan juga menyediakan sarana transportasi air untuk patroli kebakaran sebanyak enam unit bagi enam desa prioritas dan satu unit speedboat untuk Manggala Agni Daerah Pperasi Ogan Komering Ilir. "Tidak hanya ilmu, kami juga beri warga desa uang lelah."

PARLIZA HENDRAWAN




Berita Lain
Fahri Hamzah: Jokowi Kayak Enggak Pede
PKS: Pilkada oleh DPRD Usulan SBY
Istri AKBP Idha Endri Ditahan
Gerindra Usung Taufik sebagai Pengganti Ahok

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

17 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

47 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

59 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya