100 Ribu Warga Gunung Kidul Kekurangan Air Bersih

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 04:24 WIB

Ilustrasi kebutuhan air bersih. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Hingga pertengahan September 2014, sedikitknya 100 ribu jiwa di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih mengandalkan bantuan pasokan air bersih pemerintah untuk menghadapi kemarau panjang. Para warga yang mengalami krisis air tersebar di delapan kecamatan, yang sebagian besar di wilayah selatan Gunung Kidul.

“Secara bergiliran kami masih mengirim lima truk tangki setiap hari untuk distribusi air ke wilayah-wilayah itu, karena sumber air sudah benar-benar tak ada,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul Dwi Warna Nugraha kepada Tempo, Jumat, 19 September 2014. (Baca juga: Ratusan Telaga di Gunung Kidul Dipermanen)

Pemerintah Gunung Kidul sangat berharap, pihaknya bisa mendapatkan bantuan lebih rutin dari Pemerintah DIY sehingga frekuensi pengiriman air pada warga meningkat dan merata. Sebab dengan mengandalkan lima truk tangki yang dimiliki, penyaluran air itu akhirnya berjalan lebih lama.

Dwi berharap satu truk tangki bisa mencakup kebutuhan air satu kecamatan. Selama ini, Pemerintah Gunung Kidul hanya mengandalkan sumber air dari dua titik yang dianggap terdekat dengan lokasi kecamatan yang mengalami kekeringan. Satu di Desa Karangrejek, Kecamatan Wonosari, dan lainnya di kawasan Praci Wonogiri.

Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul sendiri telah mengalokasikan anggaran khusus mengatasi dampak kekeringan yang melanda untuk tahun ini sebesar Rp 832 juta. Dari anggaran itu, sudah terpakai sekitar Rp 323 juta untuk suplai air.

Pemerintah belum berencana menambah anggaran untuk dropping air itu karena kemarau tahun ini dinilai tak terlalu ekstrem. Bahkan terjadi penurunan permintaan jumlah air dari warga sekitar 40 persen dibanding tahun lalu.

Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta merilis, musim kemarau tahun ini di wilayah selatan DIY termasuk Gunung Kidul akan berlangsung sedikit lebih lama dibanding wilayah DIY sisi utara dan tengah. “Tapi tidak akan sampai akhir November. Paling lama awal November,” kata Staf Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Indah Retno Wulan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
RUU Pilkada, Mayoritas Masyarakat Salahkan SBY
Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'
Crossover Honda HR-V Meluncur di IIMS 2014



Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

36 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

42 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

46 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

48 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

59 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya